NGAMPRAH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, hingga Jumat (5/2), jumlah tenaga kesehatan yang sudah menjalani vaksinasi mencapai 3088 orang atau mencapai 74,7 persen. Sementara jumlah nakes yang sudah terdaftar yakni mencapai 3657 orang atau 88,5 persen.
Rincian jumlah nakes yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama yakni 2458 orang atau 58 persen. Sementara dosis kedua, yakni sebanyak 630 orang. Jumlah nakes yang ditunda vaksinasinya mencapai 568. Sebanyak 193 nakes tidak datang dan 375 sakit.
“Untuk saat ini kita terus melakukan vaksinasi untuk tenaga kesehatan, baik dosis yang pertama atau dosis yang kedua. Sampai saat ini baru sekitar 74 persen,” ungkap Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Bandung Barat Mulyana saat dihubungi, Minggu (7/2).
Dirinya menyatakan target 100 persen vaksinasi bagi tenaga kesehatan di Bandung Barat bakal selesai dalam dua bulan atau sampai akhir bulan Maret.
“Targetnya sampai Maret semua nakes yang sudah terdaftar akan divaksinasi, tapi jumlah itu kan bukan keseluruhan nakes di Bandung Barat. Banyak yang belum terdaftar juga dan batal karena komorbid dan alasan lainnya,” terangnya.
Sementara pada awal April pihaknya direncanakan bakal langsung melakukan vaksinasi bagi kelompok masyarakat rentan dari aspek sosial dan ekonomi.
“Jadi nanti April itu kita akan langsung melakukan vaksinasi untuk tahap selanjutnya, masyarakat rentan ekonomi dan ada pihak kepolisian juga,” jelasnya.
Saat ini pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan di 32 lokasi yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan. Kuota vaksinasi dalam sehari pun ditambah di masing-masing fasilitas kesehatan.
“Saat ini prosesnya terus berjalan di 32 puskesmas dan empat rumah sakit, yakni tiga RSUD dan satu rumah sakit swasta. Ada penambahan kuota juga, misalnya sehari biasanya 45 orang, sekarang ditambah jadi 60 orang,” tuturnya.
Dia menyebutkan vaksinasi yang kini sedang berjalan adalah penyuntikan tahap kedua. Namun termasuk juga vaksinasi kepada nakes yang pada tahap pertama belum sempat dilakukan, karena beberapa kendala sehingga belum memungkinkan divaksinasi.
“Jadi yang belum divaksin bukan karena menolak atau tidak mau, tapi ada kendala-kendala seperti itu, terutama yang sakit dan ada pekerjaan dinas,” tandasnya. (mg6)