“Vaksinasi ini sedang gebyar dilakukan di setiap rumah sakit daerah di Kota Bandung, salah satunya Al-Ihsan ini, ada sampai 500-700 tenaga kesehatan yang akan di vaksinasi,” terangnya.
Program vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini tidak hanya dilakukan kepada tenaga kesehatan saja, melainkan juga dengan para relawan yang memiliki basic kesehatan, termasuk juga dengan insan kesehatan yang bertugas di puskesmas-puskesmas Kota Bandung.
“Yang dipuji oleh pemerintah pusat adalah dengan serempaknya di 27 kota/kabupaten ini menunjukkan kesiapan bukan hanya di tingkat provinsi tapi juga di kabupaten kota pun sudah siap, artinya ketika sudah ada perintah untuk melakukan vaksinasi mereka pasti sudah siap serempak dilakukan,” paparnya.
Jika program vaksinasi pada insan kesehatan sudah selesai maka pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana akan melanjutkan program vaksinasi ini ditujukan untuk masyarakat umum yang akan diawali oleh masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang di pasar tradisional, hal ini juga dilakukan dengan alasan rasional di tengah kondisi ekonomi yang sedang mengalami resesi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RSHS, dr. R. Nina Susana Dewi mengatakan Gebyar Vaksin Covid-19 ini bisa terselenggara atas hubungan yang sangat baik antara Kemenkes, Dinkes Kota/Kabupaten maupun Jawa Barat, KKP, Poltekkes, dan RSHS.
“Jadi yang bekerja ini gabungan. Kami sebagai masyarakat Jawa Barat yang cinta Jawa Barat dengan segala upaya ingin meningkatkan supaya pencapaian target lebih cepat,” imbuhnya.
Salah seorang penerima vaksin Neti Rustika Yanti mengatakan, dirinya yang seorang pengajar keperawatan kerap mendatangi rumah sakit. Sehingga, vaksinasi perlu dilakukan menambah kekebalan tubuhnya.
“Karena saya kan suka ke rumah sakit karena memang perlu. Saya dosen keperawatan, tapi sering ke rumah sakit bimbing mahasiswa,” pungkasnya. (mg1/mg8/drx)
