“Bandung Raya seminggu ke depan masih cukup tinggi (sedang-lebat) curah hujannya terutama terjadi pasa siang/sore hingga malam. Cuaca ekstrem curah hujan tinggi akan terjadi,” katanya kepada Jabar Ekspres.
Namun cuaca ekstrem tidak sepenuhnya menjadi penyebab ancaman banjir dan adanya puting beliung. Menurutnya, salah satu faktor penyumbang terjadinya banjir harus didukung parameter yang lain.
“Kalau dilihat peta sebaran curah hujan, Bandung Raya termasuk kategori rendah potensi banjirnya jika parameter banjir dilihat dari faktor curah hujan saja, maka parameter untuk memprediksi akan terjadinya banjir harus disertai dengan faktor lain selain faktor intensitas hujan,” jelasnya.
Sedangkan untuk puting beliung, kata dia, relatif lebih aman dari ancaman karena tidak ada pemicu seperti suhu suhu yang signifikan atau ketidaksediaan lahan yang kontras.
”Penyebab puting beliung adalah perbedaan suhu yang kontras antara dua tempat yang berdekatan, yang satu masih hijau dan yang satu lagi terbuka tanpa penghijauan, sehingga perbedaan suhunya sangat mencolok, ketika terjadi perbedaan suhu yang sangat mencolok maka potensi puting beliung akan muncul,” terangnya.
Namun demikian BMKG mengingatkan masyarakat untuk menjauhi daerah tebing dengan kemiringan atau perbukitan yang ekstrem dan juga daerah yang terdapat aliran sungai selama terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.
”Daerah seperti itu (tebing dengan kemiringan atau perbukitan yang ekstrem dan daerah terdapat aliran sungai) berpotensi menimbulkan longsor dan mengantisipasi meluapnya air sungai akibat curah hujan yang tinggi,” pungkasnya. (ayu)