“Jadi kita (petani) harus pintar dalam perhitungan dan membuat strategi, ketika oranglain tanam, kita nggak tanam, begitu juga sebaliknya, jadi ketika barang langka dan permintaan tinggi, disitu nanti akan ada harga yang bagus,” katanya.
Ia menjelaskan cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini cukup berpengaruh karena curah hujan sangat tinggi sehingga riskan terhadap penyakit. Salah satu cara yang harus dilakukan untuk menyelamatkannya yaitu harus melakukan daur ulang pengobatan yang tadinya 5-6 hari diperpendek menjadi 3-4 hari.
“Ini kan berarti penggunaan fungisida dan insektisida itu jadi double,” pungkasnya. (yul)