BANDUNG – Mihrab Quran merupakan pesantren tahfizh gratis yang mempunyai visi ingin menciptakan pesantren yang ramah difabel, ramah lansia serta menciptakan peradaban living quran. Ketua Yayasan Mihrab Quran Asad Askaruddin menjelaskan maksud dari living quran ini adalah selain santri dapat menghafal Al-quran, mereka juga dapat mengamalkan setiap hal yang terdapat dalam isinya serta agar Al-quran itu hidup dalam jiwa para santri.
Sampai saat ini dari total 70 santri ada 6 santri yang berhasil menghafal Al-quran di pesantren ini dalam waktu kurang lebih satu tahun, yang paling muda berumur 13 tahun dan ada juga yang berumur 21 tahun. Mereka berasal dari berbagai daerah, ada juga yang berasal dari luar pulau Jawa.
Mihrab Quran berlokasi di Jl. Puri Asih Jl. Cilengkrang 1 No. 3/5 Pasanggrahan, Kec. Ujung Berung, Kota Bandung. Lokasi pesantren ada dalam perumahan. Saat ini Yayasan juga sedang berencana untuk membangun gedung asrama dan juga masjid yang lokasinya tidak jauh dari lokasi pesantren saat ini.
“Nah hari ini Mihrab Quran sedang membangun di lahan yang luasnya 1 hektar di daerah Pasir Angin, tidak jauh dari sini. Jadi nanti itu di kawasan pesantren bakal ada masjidnya, rumah ustadnya juga disitu,”ujar Asad Askaruddin Ketua Yayasan Mihrab Quran.
Pesantren gratis ini dapat berdiri sampai sekarang berkat para donatur. Ada berbagai macam program untuk berinfaq di Mihrab Quran. Ada program Wakaf, Infaq Beras, Sedekah Daging dan Sayur, serta program Seribuan (Sedekah rutin bulanan dan pekanan).
“Program untuk bersedekah di sini macem-macem teh, ada wakaf, jadi pembangunan yang di atas tanah wakaf yang lahannya sudah dibebasin untuk ngebangun masjid atau kawasan pesantren. Ada infaq beras juga, jadi kami setiap bulannya suka menerima beras dari donatur kurang lebih 15-16 kg. Kemudian sedekah daging dan sayur, jadi sedekahnya ngasih daging dan sayur, terus program seribuan. Program seribuan ini untuk operasional di sini, seperti sabun, shampoo, pokoknya kebutuhan sehari-harilah,” ujar Ketua Yayasan Mihrab Quran.
Selain mengandalkan dana dari para donatur, pesantren ini juga mengajarkan santri-santrinya untuk berwira usaha supaya mereka juga dapat berpenghasilan. (Mg8)