BANDUNG – Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Bandung dinyatakan sebagai klaster baru Covid-19. Pasalnya, sebanyak 25 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil tersebut mencuat setelah sebelumnya diadakan swab test pada 18 Januari lalu.
Kabar munculnya klaster baru ini dibenarkan oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. Dia mengaku sempat kaget dengan kejadian tersebut karena berada di lingkungan wakil rakyat.
”Mereka sudah mengeluarkan kebijakan lebih disiplin lagi, lock down. Sampai sekarang di sana tidak ada aktivitas,” ungkap Oded, di Pendopo Kota Bandung, Jumat (22/1).
Dia mengungkapkan DPRD Kota Bandung menjadi klaster baru penyebaran covid-19 pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional pada 11-25 Januari 2021.
Sebelumnya dikabarkan, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan juga terkonfirmasi positif Covid-19. Selain Tedy, terdapat pula Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKS, Agus Andi Setyawan dan Sekretaris DPRD M. Salman Fauzi juga dikabarkan positif Covid-19.
Adanya klaster baru di kantor DPRD Kota Bandung cukup mengagetkan tim Satgas Covid-19. Pasalnya, terdapat penerapan protokol secara ketat di setiap jalan masuk menuju kantor.
Dengan kejadian itu, Oded pun bakal segera mengeluarkan surat edaran ke setiap perkantoran agar mematuhi Perwal Nomor 1 Tahun 2021 tentang PSBB Proporsional mengenai kewajiban penerapan work from home (WFH) sebesar 75 persen, dan work from office (WFO) 25 persen.
”Untuk mengantisipasi, dan lebih disiplin lagi, nanti saya akan keluarkan surat edaran bagi semua perkantoran agar mematuhi Perwal yang sudah ada,” tambahnya.
Kabar puluhan orang yang dinyatakan positif Covid-19 di kantor DPRD juga dibenarkan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya. Dia mengatakan, dari puluhan yang positif itu ada anggota dewan maupun sejumlah staf dan pegawai yang bertugas di Kantor DPRD Kota Bandung.
Menurut Edwin, awal pekan kemarin seluruh anggota dewan menjalankan swab test yang dilakukan oleh sekertariat DPRD Kota Bandung. Hasilnya ditemukan sejumlah orang positif corona termasuk anggota dewan.
”Jadi itu dari proses tes usap yang kedua pada Senin (18/1), hasilnya ada 25 orang terpapar, empat orangnya itu anggota dewan,” ujar Edwin dilansir dari IDN Times, Kamis (21/1)