BALI – Warganet dihebohkan oleh cuitan dari akun seorang imigran berkebangsaan Amerika yang menetap di Bali bernama Kristen Gray. Wanita keturunan Afro-Amerika itu membagikan sebuah thread yang menceritakan kisah hidupnya hingga ia memilih untuk menetap dan bekerja di Bali.
Kristen menceritakan bahwa pada tahun 2019 ia kesulitan mencari pekerjaan di negara asalnya hingga ia memutuskan untuk pergi ke Bali bersama kekasihnya selama 6 bulan sekaligus untuk menaikkan gaya hidupnya.
Bulan Maret 2020 saat terjadi pandemi di Indonesia, Kristen memutuskan untuk tetap tinggal di Bali dengan alasan Bali berhasil mengubah hidupnya hingga ia jatuh cinta dengan pulau dewata itu. Selain karena biaya hidupnya yang murah, ia dan kekasihnya juga bisa membangun bisnisnya secara mandiri.
Selama tinggal di Bali, wanita berkulit eksotis itu bisa menyembuhkan traumanya dan juga sukses membangun bisnisnya sendiri dalam bidang graphic Design. Selain itu, ia menilai Bali adalah tempat yang aman, ramah LGBT, terdapat komunitas orang-orang kulit hitam keturunan Afrika, biaya hidup yang murah dan dapat hidup mewah.
Di akhir tulisan thread-nya ia mengajak orang-orang untuk mengikuti seperti apa yang telah ia lakukan (pindah ke Bali) dan berjuaan E-book (Electronic Book) buatannya seharga 30$ atau sekitar Rp400 ribu. Di dalam E-book yang telah ia tulis berisi bagaimana cara untuk pergi ke Bali di masa pandemi dengan visa turis.
Parahnya, Gray secara khusus mencuit memiliki agen visa khusus dan mengaku memiliki trik cara bisa masuk Indonesia saat COVID-19. Padahal saat ini, RI sedang menutup pintu untuk warga negara asing.
Hal itu tentu saja menyorot perhatian warganet twitter yang merasa geram dengan apa yang telah dipromosikan Kristen Gray melalui thread yang ia bagikan di akunnya. Tulisannya dianggap sangat tidak relevan dengan situasi pandemi Covid-19 yang sedang kita hadapi saat ini, ketika pemerintah justru sedang berusaha membatasi kunjungan asing ke negara kita.
Hingga saat ini akun twitter Kristen Gray telah dikunci oleh pemilik akun. Warganet berharap imigran dari Amerika Serikat itu bisa meminta maaf dan menarik kembali semua ucapannya yang telah ia tulis di Twitter beberapa waktu lalu. *bbs