JAKARTA – Manajer Borneo FC, Farid Abu Bakar berharap kepada Presiden Joko Widodo turun tangan dalam menyelesaikan permasalahan nasib kompetisi Liga 1 Indonesia, salah satunya membantu kemudahan perizinan dari pihak kepolisian.
“Persoalan izin saya harap Menpora dan mungkin Pak Presiden kita juga bisa langsung meminta pihak kepolisian untuk memberikan izin pertandingan,” kata dia, dilansir Antara (12/1).
Farid heran, mengapa sepak bola sangat sulit untuk mengantongi perizinan sementara terdapat kegiatan lain yang juga melibatkan kerumunan malah diperbolehkan.
Padahal, kata dia, seluruh klub sudah sepakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi berlangsungnya liga.
Permohonan tersebut diungkapkan setelah tim berjuluk Pesut Etam itu sepakat mengakhiri kontrak kerja sama dengan pemain asing Diogo Campos.
“Ya baik Borneo FC maupun Campos sepakat untuk tidak melanjutkan kerjasama. Ini keputusan terbaik bagi kedua belah pihak,” ujarnya.
Disinyalir, salah satu penyebabnya adalah nasib kompetisi Liga 1 Indonesia yang tidak jelas kelanjutannya.
Selama berkostum Pesut Etam, Campos selalu menjadi pilihan utama pelatih terdahulu, Edson Tavares. Meski belum mencetak gol di tiga laga awal, Campos telah memberi warna berbeda di lini serang Borneo FC.
Saat ini praktis Borneo FC hanya memiliki dua pemain asing yang sudah diperpanjang kontraknya di awal 2021 yakni Javlon Guseynov dan Nurridin Davronov. (antara)