Terlepas dari tujuan Risma melakukan blusukan untuk menunjukkan kinerja sebagai mensos atau kepentingan Pilkada DKI, Ipang menyarankan agar perempuan kelahiran Kediri, 20 November 1961 itu mempelajari pemilihan cara yang tepat untuk mendapat respons positif dari masyarakat. Sebab, katanya, masyarakat bisa jadi sudah merasa bosan dengan politisi yang membangun citranya dengan blusukan. Terlebih saat ini hampir semua politisi melakukan hal itu untuk mendapat perhatian rakyat.
“Risma harus belajar banyak dalam pemilihan isu dan cara kalau memang beliau sedang berupaya membangun popularitas dan reputasi sebagai pemimpin yang perhatian dan dekat dengan rakyat,” pungkas Ipang.(Jpnn.com)