Tidak ada pelaku usaha yang mengangkat tangannya.
“Vaksin ini kan juga sudah lewat MUI, Majelis Ulama Indonesia, terkait kehalalan vaksin, sudah ada. MUI nanti akan mengeluarkan kehalalan, izin penggunaan darurat yang mengeluarkan BPOM, tahapan itu dilalui semua,” ujar Presiden menjelaskan.
Presiden Jokowi mengungkapkan akan ada 182 juta penduduk Indonesia yang akan disuntik vaksin sebanyak 2 dosis.
“Total yang disuntik itu 182 juta, disuntiknya 2 kali berarti 364 juta dosis vaksin harus kita suntikan. Bayangkan selesainya kapan? Kita berharap tidak lebih lebih dari 1 tahun, mundur sedikit tidak apa apa, saya sudah minta ke menteri tidak lebih dari setahun, agar kita bisa kembali normal,”ungkap Presiden seperti dilansir dari Antara.
Presiden Jokowi pun meminta para pelaku usaha mikro dan kecil tetap berusaha keras dan mempertahankan usahanya meski keuntungan tergerus. Pemerintah akan terus berusaha membantu termasuk dengan menyalurkan Bantuan Modal Kerja (BMK) sebesar Rp2,4 juta kepada masing-masing pelaku usaha.
Pemerintah diketahui sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai produsen.
Pertama dari perusahaan farmasi Tiongkok Sinovac sebanyak 125,5 juta dosis; kedua dari pabrikan vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax sebesar 50 juta dosis; ketiga dari kerja sama multilateral WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (Covax-GAVI) sebesar 50 juta dosis; keempat dari pabrikan Inggris AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis; dan kelima perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech sebesar 50 juta. (ANTARA)