JAKARTA – Alwi, satu dari dua saksi fakta yang dihadirkan oleh tim kuasa hukum Habib Rizieq Shihab memberikan kesaksian dalam sidang gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (6/1), dialnsir dari jpnn.com, Kamis (7/1).
Dalam keteranganya kepada hakim, Alwi lagi-lagi memberikan kesaksian yang mengejutkan.
Dirinya mengaku hadir dalam acara Maulid Nabi yang dibarengi dengan acara hajatan putri Habib Rizieq Shihab, Syarifah Najwa Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Pernyataannya itu pun membuat Hakim tunggal Akhmad Sahyuti kembali mengajukan pertanyaan yang bertubi-tubi kepadanya.
Kemudian, bertanya pada Alwi apakah ada pihak kepolisian saat acara tersebut berlangsung. Alwi pun mengiyakan jawaban majelis hakim. Dia menyebut banyak polisi.
“Pada saat sampai di sana apa lihat polisi?” tanya Sahyuti di ruang sidang. “Banyak polisi,” jawab Alwi.
Sahyuti pun bertanya lebih spesifik soal jumlah personel kepolisian kepada Alwi.
Namun, dia tidak bisa menjelaskan secara terperinci dan hanya menyebutkan kisaran jumlah menurut pengelihatannya saja. “Berapa?” tanya Sahyuti. “Saya tidak bisa mendefinisikan kurang lebih 100-200 yang ada dipandangan saya,” kata Alwi.
“Acara itu yang mengamankan polisi itu?” ucap Sahyuti.
“Ada polisi ada TNI, ada laskar-laskar yang ikut mengamankan dari pada acara itu,” jawab Alwi. Selanjutnya, Sahyuti bertanya apakah protokol kesehatan sudah diterapkan saat acara berlangsung. Hal tersebut dijawab Alwi dengan pernyataan jika di setiap sudut lokasi acara telah disediakan tempat mencuci tangan dan orang-orang yang hadir melaksanakan protokol kesehatan. “Saya lihat di setiap sudut disediakan di situ. protokol kesehatan sudah ada cuci tangan bahkan laskar mengingatkan jamaah untuk jaga jarak dan membagikan masker,” ungkap Alwi.
Selain itu, Alwi mengatakan, jika aparat kepolisian tidak membubarkan acara mengingat massa yang hadir cukup banyak. Hal itu dia ungkapkan dalam menjawab pertanyaan Sahyuti.
Menurut Alwi, kepolisian hanya mengingatkan massa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, dia mengklaim jika polisi tidak melakukan pembubaran hingga penghentian acara. “Apakah pernah polisi membubarkan acara maulid nabi? Misal tidak boleh nih bubar bubar ada enggak?” tanya Sahyuti. “Tidak ada larangan dari aparat keamanan untuk mensetop acara tersebut,” ucap Alwi