BANDUNG – Libur panjang pergantian tahun baru dinilai memberikan efek negatif bagi sejumlah daerah di Jawa Barat.
Terbukti pada pekan ini, lima daerah di daerah Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan penyebaran dan penularan virus Covid-19.
Tak tanggung-tanggung, kelima daerah tersebut kembali menjadi zona merah. Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual di dalam Gedung Sate, Kota Bandung.
“Di Jabar ada peningkatan (jumlah daerah zona merah), kami berkesimpulan libur panjang memang masih berdampak, tapi tidak seperti minggu-minggu sebelumnya,” ungkapnya.
Kelima daerah tersebut meliputi Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Karawang.
Bahkan, untuk Kota Depok, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang, ketiga daerah tersebut mempertahankan posisi berada di zona merah.
Khusus Kota Tasikmalaya, Ridwan Kamil pun keheranan karena biasanya daerah tersebut relatif jarang sekali berada di zona merah penyebaran Covid-19.
“Kota Tasik ini kecil tapi seringkali zona merah. Ini perlu diteliti mendalam, karena kota ini juga sering jadi perlintasan wisatawan,” ujarnya.
Selain itu, perpindahan kantor dinas yang sempat dilakukan Ridwan Kamil ke Kota Depok agar dapat memantau secara langsung aktivitas pencegahan virus Covid-19 tampaknya belum begitu efektif. Kota Depok selama empat minggu berturut-turut, masih berada di zona merah.
Setali tiga uang, begitu juga dengan Kabupaten Karawang, sehingga kedua daerah tersebut menetapkan status siaga.
“Kami arahkan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya untuk bantu maksimalkan penanganan di Depok, dan Kodam III Siliwangi serta Polda Jabar segera menuju Karawang karena keterisian ruang isolasi sudah darurat,” ungkapnya. (MG11, Ira)