Terdapat sejumlah program yang akan didorong pada 2021, antara lain: Aktivasi Creative Center di Bogor dan Cirebon sebagai wadah aktivitas kreatif, pengembangan jaringan dan pasar, dan pengembangan kapasitas, dan program adaptasi dan digitalisasi usaha kreatif agar dapat tetap bertumbuh (icalan atau inovasi cara penjualan).
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja menyatakan, untuk bertahan dan tumbuh di tengah pandemi Covid-19, pelaku usaha kreatif dituntut beradaptasi. Adaptasi mesti dimulai dari kajian dan pendataan yang komprehensif.
“Inovasi dalam strategi dan kebijakan akan menjadi efektif bila didasari oleh kajian dan pendataan ekonomi kreatif yang baik. Masa pandemi ini memperlihatkan betapa lemahnya kita dalam hal data,” kata Setiawan.
Setiawan pun berharap Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (kreasi) Jabar, yang dibentuk di tengah pandemi Covid-19, dapat melahirkan inovasi sebagai solusi permasalahan ekraf di Jabar.
“Kreasi Jabar harus dapat menghadirkan solusi bagi permasalahan ekonomi yang timbul di masa pandemi ini lewat kolaborasi dengan Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar) dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain yang terkait dengan ekraf,” tandasnya. (mg1/drx)