“Kita bicara kemaritiman, kita bicara kelautan itu juga tidak terlepas dari tokoh-tokoh Sunda, orang Sunda itu dikenal sebagai pelaut yang kemudian tokoh Sunda seperti Insinyur Haji Djuanda,” ujar Yudi.
Dia menuturkan bahwa Indonesia merupakan daerah yang terpisah oleh lautan karena mengikuti aturan dari Belanda. Setelah Djuanda mendeklarasikan konsep ideologi maka Indonesia merupakan negara kesatuan yang tidak terpisahkan oleh lautan.
“Luas wilayah Indonesia menjadi tiga kali lipat dibandingkan dengan ketika besar diproklamasikan dan orang Sunda-lah yang bisa jadi kita sebut sebagai proklamator kedua setelah Insinyur Soekarno,” tuturnya.
Yudi menyampaikan bahwa orang Sunda menawarkan konsep pembangunan kemaritiman sebagai salah satu upaya yang bisa dimanfaatkan sebagai sektor untuk mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
“Tentang kekayaan kemaritiman, kekayaan laut kita (orang Sunda) ini harus banyak lagi konsep pembangunan maritim yang dapat mendongkrak pemulihan ekonomi,” paparnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unpad, Ira Hermawan menyatakan hal yang sama bahwa orang Sunda merupakan orang visioner yang harus didukung dan diberikan kesempatan dalam menempati kekosongan posisi di kementeri Kelautan dan Perikanan.
“Saya mendukung dan mendorong orang Sunda yang visioner,” tutupnya. (erw/yan)