Dusun Bambu Siapkan Prokes dan Tambah Destinasi Baru Sambut Liburan Akhir Tahun

CISARUA – Objek wisata Dusun Bambu di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, akhirnya kembali beroperasi setelah tutup selama sembilan bulan akibat pandemi Covid-19.

Selama tutup, pengelola melakukan sejumlah perubahan terutama penambahan berbagai fasilitas pendukung protokol kesehatan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung.

“Kembali dibukanya Dusun Bambu ini pasti setelah ada perbaikan fasilitas terutama untuk mencegah pandemi Covid-19. Kita sembilan bulan tutup tentu ada tujuannya,” kata General Manager Dusun Bambu, Endy Tjahyadi, Kamis (17/12).

Perubahan dan penambahan yang paling mencolok di Dusun Bambu yakni pembuatan wahana wisata ‘Lembur Urang’, dengan nuansa khas sunda yang sangat kental.

Lembur Urang dibangun dengan mengadopsi desain Kampung Naga di Banten dan Kampung Adat Ciptagelar di Sukabumi. Lembur urang juga diproyeksikan sebagai etalase dua kampung adat itu sehingga wisatawan tak perlu jauh-jauh.

“Di sini ada dua arsitektur yang kita adopsi, Kampung Naga dan Kampung Ciptagelar. Itu kita adopsi ya karena arsitekturnya unik dan memberikan kesan khas sunda. Kita ingin Lembur Urang bisa jadi etalase budaya sunda,” katanya.

Tak hanya dari tata bangunannya saja, namun pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan para pegawai yang berdandan ala orang lembur, lengkap dengan beberapa permainan tradisional sunda.

“Konsepnya desa wisata, karena ada permainan tradisional. Jadi pengunjung bisa nostalgia di sana. Ada tenant kotak musik, bisa grafier laser untuk cindera mata. Semua daya tarik itu bisa membuat masyarakat mengetahui kultur sunda secara utuh,” jelasnya.

Dusun Bambu saat ini juga dilengkapi dengan fasilitas wisata lainnya seperti Bike Track dengan pemandangan kebun bunga yang asri, serta Museum Galeri Flora Indonesia yang dilengkapi berbagai tanaman antik dan langka.

“Ada bike track juga buat pengunjung, jadi bisa gowes sambil lihat bunga. Selain itu ada juga museum bunga unik dan langka terlengkap di Bandung Raya seperti di sini. Ada beberapa jenis tanaman yang sedang tren juga seperti janda bolong dengan harga mahal,” bebernya.

Untuk menikmati pengalaman berwisata sambil belajar, pengunjung cukup membayar tiket masuk seharga Rp 150.000.  Pengunjung juga akan mendapatkan promo e-voucher sebesar Rp 50.000 jika melakukan pemesanan sebelumnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan