Saling Perang Opini, Emil Sentil Mahfud MD Soal Kasus Kerumunan HRS

“Pemeriksaan vuman satu jam setengah, itu karena memang hari ini hanya melengkapi, sekitar dua, tiga pertanyaan saja. Mayoritas pertanyaan sudah saya jawab selama tujuh jam di Bareskrim di Jakarta,” kata Emil.

Menjawab pernyataan Emil, Mahfud mengaku siap bertanggung jawab atas pernyataannya. “Siap, Kang RK. Saya bertanggung jawab. Saya yang umumkan HRS diizinkan pulang ke Indonesia karena dia punya hak hukum untuk pulang. Saya juga yang mengumumkan HRS boleh dijemput, asal tertib dan tak melanggar protokol kesehatan. Saya juga yang minta HRS diantar sampai ke Petamburan,” kata Mahfud lewat akun Twitter, Rabu (16/12).

Dalam utas di Twitter-nya, Mahfud melanjutkan bahwa diskresi yang diberikan pemerintah sebatas penjemputan hingga pengantaran Habib Rizieq dari Bandara Soekarno-Hatta hingga ke Petamburan. Tetapi, kerumunan acara Habib Rizieq di Petamburan, kata Mahfud, sudah di luar diskresi pemerintah.

“Diskresi pemerintah diberikan untuk penjemputan, pengamanan, dan pengantaran dari bandara sampai ke Petamburan. Itu sudah berjalan tertib sampai HRS benar-benar tiba di Petamburan sore. Tapi acara pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumunan orang sudah di luar diskresi yang saya umumkan,” jelas Mahfud.

Pakar politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi melihat, tak ada motif politik dalam pernyataan Emil di Mapolda Jabar. Menurutnya, Emil justru mengungkap fakta politik yang sebenarnya.

“Bentuk tanggung jawab dan sekaligus profesionalitas Ridwan Kamil dalam melihat dan menyelesaikan kasus ini, ada akar persoalan yang terletak pada mereka yang harus bertanggung jawab tapi, tak mau mengambil tanggung jawab dan menimpakan beban kesalahan kepada polda dan kepala daerah ya, dimana Mahfud md sebagai salah satu pihak yang memberikan sinyal,” kata Karim.

“Penyambutan massa HRS itu di awal seperti dibiarkan bukan hanya oleh Mahfud MD, tapi juga pihak lain, misal kenapa BIN tidak beroperasi kalau memang melarang, pihak Istana tidak melarang, kalau pulang ya pulang saja, jadi menurut saya Mahfud MD seperti gunung es,” pungkasnya. (yul/bbs/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan