SOREANG – Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Mapolresta Bandung dan Kompleks Pemkab Bandung, Selasa (15/12) siang. Mereka menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab.
Massa memulai aksinya dengan berkumpul di Mesjid Al Fathu Komplek Pemkab Bandung untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Kemudian secara serempak meneriakan takbir sambil bersalawat sepanjang melaksanakan aksi.
Dalam orasinya, terdengar tuntutan yang mereka kemukakan yaitu pembebasan imam besar mereka Habib Rizieq Shihab dan menuntut aparat mengusut tuntas insiden di tol Cikampek yang menewaskan enam orang anggota laskar revolusi akhlak (laskar FPI) beberapa waktu lalu.
Ketua DPW FPI Kabupaten Bandung Agus Mulyana mengatakan, saat ini mereka datang untuk menyampaikan aspirasi kepada pihak Polresta Bandung beserta Kodim 0624 agar bisa menyampaikan kembali tuntutan mereka kepada tingkat yang lebih atas.
“Tuntutan kami ada dua, pertama usut tuntas kematian enam anggota laskar revolusi akhlak dan yang kedua, kami menuntut pembebasan imam besar kami Habib Rizieq Shihab sekarang juga tanpa syarat,” ungkap Agus saat di wawancara usai melakukan audiensi bersama Kapolresta Bandung dan Dandim 0624 di Mapolresta Bandung.
Agus menegaskan bahwa aksi yang digelar bersama rekan-rekannya tersebut merupakan aksi damai, hanya untuk menyampaikan aspirasi saja. Ia berharap Kepolisian Negara Republik Indonesia bisa bertindak adil, karena para korban yang tewas tersebut juga merupakan anak bangsa.
Aksi damai yang digelar di dua tempat tersebut terpantau berjalan kondusif meskipun disertai hujan lebat. Hanya saja, disaat situasi sedang dalam pandemi covid-19, mereka tampak kurang memperhatikan protokol kesehatan, karena banyak yang tidak menggunakan masker dan juga berkerumun dalam waktu yang cukup lama, terlebih banyak sekali anak dibawah umur yang turut serta dalam aksi tersebut.
Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan menerima dengan tangan terbuka kedatangan massa FPI tersebut. Ia bahkan mengajak enam orang perwakilan massa untuk melakukan audiensi.
“Jadi tadi memang ada perwakilan masyarakat yang datang untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum. Mereka datang menggelar aksi damai dan menyampaikan beberapa tuntutan yang meminta kepada kami sehingga menjadi perhatian pada level atasnya, dan kami sudah terima dan sampaikan,” jelas Hendra.