BEKASI,- Ratusan warga Kota Bekasi yang tergabung dalam Aliansi Bekasi Bergerak mengecam tindakan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Mohamad Rizieq Shihab (MRS) yang kerap memprovokasi dan tidak berempati dengan kondisi negara yang sedang terkena wabah covid-19.
“Kami masyarakat Bekasi sangat mencintai dan menghormati ulama. Tapi kami mengecam ulama yang provokatif dan tidak berempati dengan kondisi negara yang sedang terkena wabah Covid-19. Contohnya dengan mengadakan kegiatan yang tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” kata koordinator aksi Aliansi Bekasi Bergerak, Faturrahman, saat berunjuk rasa di depan Pemkot Bekasi, Kamis (3/12).
Dalam aksinya, Aliansi Bekasi Bergerak mengajak masyarakat Bekasi untuk menolak kegiatan dari ulama yang tidak menaati dan melanggar aturan protokol kesehatan dengan membuat kerumunan.
Terlebih, Kota Bekasi merupakan wilayah yang telah berhasil mendapat Penghargaan Harmoni Award dari Kementrian Agama RI, karena keberhasilannya menjaga toleransi antar umat beragama.
“Selama ini Kota Bekasi dikenal dengan masyarakatnya yang heterogen dan saling bertoleransi antar agar agama,” tegas Faturrahman.
Ia menegaskan, Aliansi Bekasi Bergerak juga menyatakan dukungan kepada TNI Polri untuk penegakan hukum terhadap pelanggar protokol covid-19.
Dalam aksinya, massa juga menyatakan pernyataan sikap diantaranya menolak keras ulama dan ormas provokatif yang dapat memecah belah keutuhan bangsa melakukan kegiatan keramaian di Bekasi.
Massa juga membawa sejumlah spanduk dan baliho bertuliskan “Rizieq Shihab Bukan Cerminan Rasulullah”, “Tolak Rizieq Shihab Pemecah Belah Persatuan Umat”.
“Kami juga mendukung penuh TNI, Polri dan Satpol PP wilayah Bekasi yang tergabung dalam Satgas Covid-19 membubarkan kerumunan dan menegakkan hukum pidana bagi pelanggar protokol kesehatan yang dilakukan oleh ormas beridentitas agama,” tandasnya. (*)