BANDUNG – Puluhan Habib yang tergabung dalam Majelis Habib Jawa Barat menyatakan sikap atas keprihatinan adanya cara dakwah habib yang bukan mencerminkan sosok ulama.
Acara Halaqah Majelis Habaib Jawa Barat itu memberikan masukan
agar para habaib berdakwah dengan cara baik dan tetap menjaga perdamaian antar umat beragama.
“Saya sengaja mengumpulkan habaib, untuk menyamakan visi dan misi, memperlihatkan sikap dihadapan masyarakat untuk mengantisipasi masalah-masalah yang kita tahu ramai di Indonesia ini,” kata Habib Umar bin Husein Assegaf di Bandung, Sabtu (28/11).
Menurutnya, selama ini ada habaib yang tidak elegan dalam cara menyampaikan dakwah, apalagi disituasi pandemi COVID-19 ini.
“Caranya kurang elegan, misalnya dengan kata kasar, kurang santun,”ucap Habib Umar.
Untuk itu, pihaknya menyerukan aga para habaib tidak boleh diam sebab ada pepatah mengatakan kalau kita diam terhadap sesuatu, maka kita pun ridho terhadap sesuatu, rela terhadap sesuatu maka kita harus rela sesuatu yang terjadi dari masalah tersebut.
Dia menilai, tidak semua habaib berdakwah dengan menggunakan kata-kata tidak santun. Tapi dengan ada kejadian habaib yang menyampaikan kata-kata tidak santun, maka imbasnya kepada habaib lain.
Dia mengaku, banyak masyarakat mengenai sikap habib yang bertakwah dengan cara tidak santun.
“Bagaimana nih bib? Apakah semua habaib-habaib sama caranya, sikapnya, sepak terjangnya dalam pembinaan keagamaan?” ujar Habib unar seraya menirukan pertanyaannya.
Untuk itu, dalam memperlihatkan sikap perbedaan atau ketidakcocokan, mengenai sikap politik atau apapun, dia katakan tidak semua habib seperti itu.
” Saya katakan tidak. Banyak lama-ulama, para kyai dan habaib-habaib mereka banyak juga yang tidak setuju dengan cara-cara yang dilakukan yang sebagaimana kita ketahui sekarang ini,” jelasnya.
Habib Umar menghimbau, pihaknya mengimbau agar para habaib untuk senantiasa mensyiarkan akhlak mulia, sebagai ciri dari rasullulah SAW dan mengajak para habaib pro aktif dalam merajut persatuan dan ukhwah secara baik dan damai.
“Mari kita sama-sama membangun bangsa Indonesia, dengan segala potensi yang kita miliki. Semoga NKRI menjadi negara yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” pungkas Habib Umar (job/yan).