Intinya: negara-negara itu punya masalah besar. Yakni memiliki terlalu banyak uang! Lalu mereka ingin punya uang lebih banyak lagi. Maka uang-uang itu harus beranak pinak dengan suburnya. Harus diinvestasikan yang menghasilkan ”anak” lebih tinggi dari bunga tabungan.
Maka uang itu ditaruh di SWF. Lembaga SWF-lah yang memutar otak: mau diinvestasikan di mana uang lebih itu –agar untungnya lebih besar dari bunga bank.
Begitulah mereka.
Kita lagi tidak kelebihan uang. Cadangan devisa kita masih dalam skala ”aman” –bukan berlebihan. Itu pun masih mengandung sedikit waswas. Sebagian devisa itu datang dari sumber yang Anda tahu: pinjaman.
Ekspor kita juga bukan lagi kuat-kuatnya. Yang sampai melebihi impor kita. Bahkan kapan itu, berbulan-bulan, kita mengalami defisit neraca perdagangan.
APBN kita juga bukan APBN yang surplus. Kita masih menganut APBN minus.
Dan seterusnya.
Lalu dari mana modal Otoritas Investasi Nusantara kita? Dari mana SWF kita itu dapat uang?
Itulah sebabnya saya ingin podcast dengan Jenderal Luhut. Yang disiarkan besok itu.(Dahlan Iskan)