Namun karena banyak pengunjung yang menyebarkan foto Dreamland Cicalengka, membuat warga luar juga berdatangan. Hingga terjadi kerumunan dan kemacetan, yang kemudian viral di media sosial.
“Akhirnya, rame di medsos, dan itu diluar prediksi kami. Setelah itu, kami pun merespon surat dari dinas untuk menutup. Kami pun merespon dan membuat surat pemberitahuan untuk ditutup. Tapi, adanya edaran tersebut tidak menghalangi warga datang ke sana. Kemungkinan tidak tersampaikan ke masyarakat, dan warga tetap berdatangan,” kata Andre.
Andre berjanji akan mematuhi segala prosedur yang ditetapkan Pemkab Bandung. Termasuk perizinan dan membentuk tim Satgas Covid-19 di obyek wisata.
Dia menambahkan, Dreamland Cicalengka ini memiliki luas 2,3 hektar, dimana perharinya bisa menampung 500 sampai 1.000 pengunjung.
“Konsepnya islami dan budaya. Kami ada program bekerja sama dengan warga sekitar, terkait program atau ciri khas Jawa Barat. Kami berikan CSR, atau pelatihan. Lahan kami pun diberikan untuk warga sekitar nantinya,” ucapnya. (yul/yan).