JAKARTA– Pengacara Farhat Abbas mengaku tidak sepakat dengan Pangdam Jaya yang memerintahkan penurunaan baliho Habib Rizieq Shihab.
Farhat bilang, dia belum pernah mendengar jamaah menyerang TNI. Tetapi sebaliknya, TNI yang justru pernah menyerang kepolisian.
“Kalau ceramah agama biasalah saling teriak kafir dan neraka, saya belum pernah lihat Jemaah nyerang Asrama militer. Yang ada sebaliknya, oknum militer nyerang kantor polisi. Padahal hari-teriak teriak persatuan kesatuan,, Saya pikir itu aja yang perlu dibenahi,” ucap Farhat dikutip dari akun Instagramnya, Sabtu (21/11).
Farhat Abbas yakin Habib Rizieq Shihab (HRS) tidak akan bisa memecah persatuan Indonesia.
“Sepuluh orangpun seperti HRS Muncul dii Indonesia gak ada yang bisa Menghapus Kecintaan dan kesetiaan HRS kepada ALLAH dan NKRI. Tapi satu ancaman dan kekerasan ataupun pembubaran kebebasan berserikat di Indonesia, sangat memungkinkan membuat kita terpecah belah” katanya.
Dia mempertanyakan pihak-pihak yang menurutnya membenci ulama. Padahal para ulama selalu berbicara berdasarkan Alquran. Soal kafir dan neraka itu hal biasa.
“Kenapa sih negeri Ini mulai alergi dengan Alim ulama yang ceramahnya pakai firman Al Qur’an. Contoh : jika kalian dzalim akan masuk neraka dan tunggu kehancuran? Itukan biasa aja, bukan makar ko,” ucap Farhat.
“Gak ada ormas di dunia ini yang bisa hancur kan kebenaran, tapi banyak oknum penguasa oligarki yang dapat menyengsarakan rakyat dan bangsa nya” pungkasnya lagi (dal/fin.co.id).