BANDUNG – Peserta diklat Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) angkatan kedua berkomitmen akan akan mengajak masyarakat di daerahnya untuk mencintai Alquran.
Seperti yang diharapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan Jamiyyatul Qurra wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) Jabar.
Subhan salah satu peserta diklat dari Kabupaten Cirebon mengatakan, akan terus menebar kecintaan terhadap alQuran kepada masyarakat dilingkungannya.
Sebab, bagi dia, setelah mengikuti pelatihan ini terasa mendapatkan spirit dan motivasi untuk mengajak masyarakat cinta terhadap alquran.
“Pada hari ini kita mengikuti diklat kegiatan kolaborasi Pemprov dan JQH NU Jabar. InsyaAllah saya akan mengajak kaum muda untuk cinta terhadal alquran,” katanya.
Iapun menilai, program ini merupakan program trobosan yang pantut dicontoh oleh provinsi lain. Sebab, akan membuat sejarah sangat spektakuler dengan mencetak para Hafidz muda.
“Saya harap program ini terus berjalan setiap tahunnya, untuk mendapatkan keberkahan dan menjadikan Jabar Juara Lahir dan Batin,” harapnya.
Sementara itu, Saifullah peserta dari Kota Bekasi berkomitmen untuk membantu pemprov Jabar dalam mengkikis buta huruf alquran di desanya.
“Ya seperti dalam materi tadi disampaikan, bahwa angka buta huruf di Indonesia masih tinggi. Maka saya selaku peserta dari diklat ini ingin membantu pemerintah untuk menghapus buta huruf Alquran,” tekadnya.
Menurutnya, program Sadesha ini sangat bagus. Apalagi ini program pertama di Indonesia. Semoga program ini terus berjalan supaya setiap desa mempunyai hafiadz dan membawa keberkahan untuk Jabar dan Indonesia.
“Terimakasih Pemprov Jabar dan JQHNU Jabar yang telah mewadahi kami untuk terus belajar dan mengamalkan alquran dikemudian hari dan mengajak generasi muda cinta terhadap alquran,” pungkasnya. (mg1/yan)