Tak hanya itu, lanjut Saglak, sejumlah rumah warga dan warung-warung pinggir pantai juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Bahkan, sejumlah bangunan ambruk di hantam ombak besar.
“Situasinya akan semakin parah, kalau sampai air laut masuk ke lahan sawah warga yang sudah selesai tanam,” kata dia.
Saglak bilang, di sepanjang bibir Pantai Tanjungbaru. Terdapat 200 hektare lahan sawah milik warga yang sudah tumbuh biji padi. Jika air laut merangsek masuk ke dalam. Ia khawatir, kerugian warga Desa Pasirjaya akan sama seperti banjir rob yang sebelumnya.
“Kalau yang sudah terdampak itu 30 hektare lebih. Kondisinya masih aman, karena bisa di dorong air irigasi yang juga melimpah,” ujar Saglak.
“Tapi kalau semakin parah, kami khawatir menyebar ke sawah lain. Dan kerugiannya akan menjadi semakin besar,” tandasnya.
Pantauan KBE di sejumlah wilayah pesisir di Karawang, mulai dari Pantai Tanjung Pakis hingga Muara Cilamaya. Seluruhnya mengalami kondisi serupa. Hanya saja, letak geografis dan kondisi wilayah yang berbeda. Membuat dampak yang ditimbulkan pun juga berbeda.
Sampai berita ini di tulis, sejumlah warga di wilayah pesisir Karawang melaporkan. Banjir rob sudah berangsur surut. Namun, di beberapa tempat. Banjir air rob masih tinggi, bahkan ada yang sudah masuk ke rumah warga. (wyd/mhs)