JATINANGOR – Hujan yang mengguyur kawasan Jatinangor dan sekitarnya, membuat Jalan Raya Bandung Garut tepatnya di depan PT Kahatex dan beberapa wilayah di bantaran Sungai Cikeruh mengalami kebanjiran.
Usut kena usut, ternyata banjir di depan PT Kahatex tersebut disebabkan sampah yang menyumbat saluran air. Pantauan Sumeks, sekitar dua truk sampah menumpuk di pinggir Jalan raya Bandung-Garut tepatnya di Dusun Cipasir Desa Cintamulya Kecamatan Jatinangor, Minggu (25/10).
”Sampah itu berasal dari sampah rumah tangga, ada bekas popok, plastik bahkan ada kasur,” kata Babinsa Desa
kepada Sumeks, kemarin.Cintamulya Endang Sukari
Sampah yang menumpuk itu, lanjut Endang hasil dikumpulkan masyarakat bersama Binmas dan Babinsa karena menyumbat saluran air di Cipajaran. Bahkan, pada Minggu (25/10) Muspika Jatinangor mengintruksikan untuk mengangkat sampah dan bekerja bakti di jalan.
Kasi Trantib Kecamatan Jatinangor, Drs Endang Sukayat mengatakan Satpol PP bersama UPTD LH dan Komunitas Peduli Sampah Jatinangor melakukan pengangkutan sampah di beberapa titik di pinggir jalan. Diantaranya di depan Perumahan Puri Desa Cikeruh, dan di Cipajaran Desa Cintamulya.
”Sebelumnya pada Jumat (23/10) pengangkutan sampah dilakukan di depan RM Saung Nini Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor,” katanya.
Menurut Endang, memasuki musim penghujan Jatinangor memang rawan banjir. Selain daerah dataran rendah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. Sehingga ketika masuk musim hujan sampah menyumbat dan terjadilah banjir.
Sementara itu, Pjs Kades Cintamulya H Awam Dawam membenarkan jika sampah di pinggir jalan raya Bandung-Garut adalah hasil dari selokan yang tersumbat. Sampah itu memang berasal dari warga Cintamulya dan sebagian warga Jatimukti.
”Ya sulit sebenarnya menentukan dari mana datangnya sampah itu. Yang jelas ada warga yang membuang sampah ke selokan sehingga efeknya jadi menumpuk. Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke selokan karena akan banjir saat musim hujan,” tandasnya. (imn)