JAKARTA – Dalam Pertemuan luar biasa klub di Jogjakarta, Selasa (13/10) hingga Rabu (14/10) dini hari, sebanyak 18 klub Liga 1 dan 24 klub Liga 2 sepakat meminta PSSI untuk kembali melanjutkan sisa kompetisi.
Menurut Plt Sekjen Yunus Nusi dari pertemuan itu, PSSI kemudian menyerap aspirasi klub dan membuat tiga opsi kompetisi. Opsi pertama kembali menggulirkan kompetisi pada 1 November 2020 dan selesai pada Maret 2021. ”Tetapi soal izin kita kembalikan ke kepolisian. Jika kepolisian tidak mengizinkan tentu PSSI akan menghormati dan mematuhinya,” kata Yunus, dilansir dari laman resmi PSSI, Kamis (15/10).
”Tetapi soal izin kita kembalikan ke kepolisian. Jika kepolisian tidak mengizinkan tentu PSSI akan menghormati dan mematuhinya,” jelasnya.
Menurutnya, jika tanggal 1 November tidak diizinkan, PSSI akan membuat skema dan jadwal baru, yakni pada 1 Desember 2020. Ini semua PSSI lakukan karena aspirasi klub yang ingin kompetisi kembali digelar. ”Jika itu belum diizinkan karena alasan izin keramaian terkait Pilkada 2020, PSSI akan mencoba memulai pada 1 Januari 2021. Mudah-mudahan aspirasi klub agar kompetisi kembali digelar bisa menjadi kenyataan,” tegasnya.
Akan tetapi, kalau harus dimulai pada 1 Januari 2021 kompetisi amat mungkin agar digelar 2 wilayah karena keterbatasan waktu. Sebab pada Mei-Juni 2021 PSSI punya hajatan besar, yakni Piala Dunia U-20. ”Intinya kompetisi lanjutan tahun 2020 ini akan diteruskan. Apakah mulai 1 November, 1 Desember atau 1 Januari 2021,” tuturnya.
Sementara Direktur Utama PT Liga Indonesia Akhmad Hadian Lukita menjelaskan, sebagian besar perwakilan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 2020 menyuarakan keinginan yang sama. Yakni berharap kompetisi bisa dilanjutkan. ”Kami sangat bangga dengan respon yang ditunjukkan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 2020. Sebagian besar berharap bahwa kompetisi bisa dilanjutkan pada bulan depan atau November,” terangnya.
“Intinya, semua klub dengan segala komponennya, menginginkan kompetisi lebih baik dilanjutkan meskipun dalam situasi yang kurang ideal. Mereka berhitung, opsi tersebut jauh lebih bagus ketimbang kompetisi berhenti,” tambahnya.
Lebih lanjut Akhmad menerangkan, perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2 2020 juga membeberkan beragam kondisi yang mereka hadapi saat ini. ”Bukan cuma kondisi yang berkaitan dengan finansial, tapi ada hal lain yang lebih penting ketika kompetisi berlanjut.Terutama eksistensi pemain. Bermacam situasi dan kondisi yang dialami klub-klub itulah yang mendasari mereka meminta kepada pemerintah agar kompetisi diizinkan untuk berlanjut pada November nanti,” pungkasnya. (fin/rus)