CIANJUR – Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober masih menyimpan banyak cerita memprihatinkan dari para penyandang gangguan jiwa di Kabupaten Cianjur. Betapa tidak, masih ada kisah pilu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Cianjur yang disetubuhi saat dipasung hingga melahirkan dua orang anak.
Bahkan masih banyak juga ODGJ yang dipasung. Mirisnya selama dipasung, mereka juga mengalami kekerasan hingga pelecehan seksual selama pemasungan.
SM (34) misalnya, ODGJ asal Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung ini menjadi korban pelecehan.
Dibalik tawanya saat ditemui di Yayasan Rumah Pulih Jiwa di kawasan Jalan Raya Bandung, Kecamatan Ciranjang, perempuan ini menyimpan cerita pilu lantaran disetubuhi bergiliran hingga hamil dan memiliki anak selama dirinya dipasung.
Cerita memilukan itu berawal ketika SM pulang dari Arab Saudi sebagai TKI dalam kondisi depresi. Diduga SM juga mengalami pelecehan dan upaya pemerkosaan di sana.
Lantaran sering mengamuk, SM kemudian dipasung di gubuk yang berhimpitan dengan kandang kambing di dekat rumahnya.
Di tempat pemasungan itulah, SM mengalami pelecehan seksual dan persetubuhan oleh tetangganya sendiri. Hampir setiap hari, ia menjadi objek seksual oleh orang-orang bejat, yang ternyata bukan hanya satu orang tetapi hinga beberapa orang.
“Siti 7 tahun dipasung. Sering ditidurin (disetubuhi), kalau siang sama anak sekolah, kalau malam sama bapak security. Masih tetangga juga,” ungkapnya.
Meski dalam kondisi kejiwaan yang tak sehat, SM sempat meronta dan melawan. Tapi pelaku tetap melancarkan aksi bejatnya.
“Sehari bisa sampai dua atau tiga kali ditidurin (disetubuhi),” tuturnya.
Aksi bejat itu bahkan membuatnya hamil. Mirisnya lagi, kehamilan SM baru diketahui saat usia kandungannya sudah tua dan menjelang melahirkan.
Bahkan ia juga sampai melahirkan anaknya di tempat pemasungan. Dibantu ibunya yang merupakan dukun beranak, SM melahirkan anak pertama yang tak diketahui siapa ayahnya.
Setelah melahirkan, ia kembali dipasung lantaran keluarga khawatir SM kembali mengamuk.