“Satu indikator berhasil tapi indikator lainnya gagal, maka perang melawan COVID-19 tidak akan (berjalan) baik,” ucap Kang Emil.
“Maka saya titip kepada Ketua Pelaksana (Komite Kebijakan) untuk menyosialisasikan 36 indikator sehingga Jabar satu irama dengan dasar keilmiahan. Oleh karena itu keilmiahan 36 indikator ini juga mohon segera dikuasai ilmunya oleh semua tim (di Satgas Penanganan COVID-19),” tuturnya.
Kepada Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, Kang Emil berharap mereka bisa berinisiatif, proaktif, dan mengakomodasi semua strategi terkait pemulihan ekonomi di provinsi dengan penduduk hampir 50 juta jiwa ini.
Dari sisi ekonomi, Kang Emil juga memaparkan bahwa meski terjadi pandemi, ekspor Jabar tertinggi di Indonesia dari Januari hingga Agustus 2020. Selain itu, investasi dan kenaikan pendapatan daerah dari pajak juga tinggi. Jabar pun akan fokus kepada UMKM dan daya beli masyarakat untuk mendorong ekonomi dkesaerah.
“Mari kompak bekerja sama menangani kesehatan dan memulihkan ekonomi,” kata dia. (ant/JE)