NGAMPRAH – Kanker serviks atau kanker leher rahim hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang mengancam keselamatan kaum perempuan hingga mengakibatkan kematian.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Barat, Yuyun Umbara Yuningsih meminta agar perempuan di KBB lebih peduli dan proaktif dalam melakukan deteksi dini kanker tersebut melalui metoda Papsmear.
“Deteksi dini melalui inspeksi visual asam asetat (IVA) penting dilakukan. Terlebih, penyakit kanker serviks masih mengancam dan tergolong jenis penyakit yang angka kematiannya cukup tinggi,” ujar Yuyun, Kamis (1/10).
Menurut Yuyun hingga saat ini kesadaran dan pemahaman masyarakat soal kanker serviks masih sangat rendah sehingga diperlukan sosialisasi secara masif tentang salah satu penyakit paling ditakuti perempuan itu.
“Kita terus melakukan sosialisasi kepada banyak perempuan tentang penyakit ini agar tahu dan untuk segera mungkin melakukan pemeriksaan,” terangnya.
Pihaknya saat ini akan lebih gencar menggaungkan program penangangan kanker serviks melalui kader-kader PKK di 16 kecamatan di wilayah KBB.
“Dengan seluruh tim penggerak PKK kita akan lebih sosialisasikan hingga ke tingkat desa dan masyarakat. Karena ini sangat penting dilakukan,” bebernya.
Yuyun mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan deteksi dini jika ditemui gejalanya. Hal ini sekaligus untuk mengedukasi kaum perempuan agar juga semakin sadar terhadap ancaman kanker serviks.
“Jika tugas ini tidak bisa dilakukan tentu akan berdampak di lingkungan keluarga. Kaum perempuan harus peduli kepada diri sendiri dan juga peduli kepada keluarga. Oleh karena itu ikutilah IVA test demi kesehatan diri sendiri sekaligus untuk masa depan keluarga,” tandasnya. (mg6/yan)