PURWAKARTA– Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak menggunakan masker scuba dan buff. Penggunaan masker sendiri menjadi bagian dari protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah dan wajib dilaksanakan pada adaptasi kebiasaan baru selama pandemi Covid-19.
Di sisi lain, masyarakat sudah kadung nyaman menggunakan masker simpel ini. Terlebih harganya yang relatif terjangkau. Namun, bagaimana dari sisi efektivitasnya mencegah penyebaran Covid-19.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, dr Deni Darmawan menyebutkan, masker kain yang bagus adalah masker berbahan katun dan memiliki tiga lapis. Hal ini dikarenakan masker berbahan kain tiga lapis memiliki kemampuan filterasi atau penyaringan partikel virus yang lebih baik, dibandingkan dengan masker scuba atau pun buff.
“Itu kan untuk menahan virus Covid-19 kan dia (masker scuba dan buff) belum teruji secara ilmiah. Jadi sebaiknya pakai masker medis. Namun setidaknya kalau untuk di daerah yang tidak banyak (kasus) Covid-19 masih bisa dipakai, kemudian tidak kontak dengan yang terkonfirmasi positif.
Ya nggak apa-apa bisa dipakai daripada nggak pakai sama sekali,” kata Deni kepada wartawan, di Puskesmas Sukatani, belum lama ini.
Seperti yang diketahui, lanjut Deni, Covid-19 menyebar secara cepat melalui percikan droplet, baik saat bersin maupun batuk. Memakai masker adalah salah satu cara efektif untuk menahan droplet tersebut menyebar.
“Masker merupakan salah satu cara mencegah penularan Covid-19 yang efektif. Namun masker yang digunakan harus diperhatikan tingkat kerapatan pori-pori dan waktu pemakaian masker. Tingkat risiko penularan Covid-19 akan semakin menurun apabila seseorang memakai masker,” ucapnya.
Untuk di Purwakarta, Deni menambahkan, masker scuba masih boleh digunakan, namun tetap harus menjaga jarak atau physical distersing.
“Ya di Purwakarta masih boleh digunakan masker scuba. Karena kan kalau masyarakat harus menggunakan masker medis mau nggak mau kan harus ada biaya yang besar, itu kan harus dianggarkan. Dan dikhawatirkan untuk produksi masker medis belum mencukupi untuk seluruh masyarakat,” kata Deni.
Namun, Deni meminta masyarakat menggunakan masker yang baik dan berkualitas untuk melindungi area hidung, mulut dan dagu dari penularan virus Korona.