BANDUNG – bank bjb terus konsisten untuk berkontribusi dalam agenda percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) lewat berbagai agenda dan program yang dijalankan Di antaranya menyalurkan bantuan kebencanaan, pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM, distribusi dan ekspansi kredit memanfaatkan porsi penempatan uang negara sebagaimana PMK nomor 104/PMK.05/2020 tentang Penempatan Dana Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional serta suntikan permodalan kepada sektor produktif merupakan implementasi dari penyaluran dana program PEN yang dicanangkan pemerintah.
bank bjb optimis target leverage dana PEN dari 2,5 triliun yang ditempatkan dapat terpenuhi sesuai target mengingat capaian penyaluran saat ini bisa ditorehkan dalam waktu singkat.
Bentuk perwujudan komitmen bank bjb untuk mendorong laju perekonomian khususnya di Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui program dengan sebutan bjb PENtas (Penguatan Ekonomi Nasional Tangguh dan Sejahtera) merupakan inisiasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Salah satunya adalah melalui dukungan pembiayaan kepada segmen UMKM dan sektor produktif padat karya.
Pada hari ini, Kamis (25/9/2020) bertempat di Gedung Pakuan, Jl. Cicendo No.1 Bandung, bank bjb melakukan penandatangan perjanjian kredit dengan PT. Jasa Sarana yang merupakan holding badan usaha milik daerah (BUMD) di bidang infrastruktur.
Perjanjian Kredit ditandatangani oleh Pemimpin Divisi Korporasi & Komersial bank bjb, Dicky Syahbandinata dan Direktur Utama PT Jasa Sarana, Hanif Mantiq serta turut disaksikan oleh Direktur Komersial & UMKM bank bjb, Nancy Adistyasari, Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi dan Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan dukungan keuangan ini disalurkan untuk mendorong upaya mengerek laju perekonomian di Jabar.
Pembiayaan ini merupakan bagian dari program bjb Infrastruktur Daerah (INDAH) yang diperuntukkan untuk mendorong pembangunan infrastruktur.
bank bjb selalu siap sedia menjadi mitra berbagai pihak dengan bertindak sebagai lead maupun arranger dalam mendorong pembangunan daerah.
’’Kami memiliki peran sebagai agen pembangunan yang selalu diimplementasikan dengan dukungan-dukungan nyata, terutama dorongan keuangan guna mempermudah proses pembiayaan infrastruktur yang akan memberi dampak ekonomi dan sosial dalam skala lebih luas,’’ ujarnya.