BANDUNG – Persib Bandung terancam tak diperkuat Teja Paku Alam dan Kim Jeffrey Kurniawan, saat beruji tanding dengan Bhayangkara FC. Kedua pemain tersebut masih mengalami cedera, sehingga diragukan tampil dalam laga yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (12/9) itu.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts mengatakan, proses pemulihan cedera hamstring yang dialami Teja berjalan baik. Menurut Alberts kans Teja untuk bermain dalam uji tanding dengan Bhayangkara FC cukup terbuka. Kendati demikian, kondisi Teja akan terus dipantau.
Alberts pun tidak mau memaksakan Teja untuk bermain bila tidak ada rekomendasi dari tim dokter Persib. Baca juga: Pernah Jadi Andalan Persib, Michael Essien Kini Merumput di Denmark.
“Saya pikir, Teja bisa bermain tapi tidak selama 90 menit. Cedera di bagian pahanya, jadi dia harus berhati-hati dengan itu. Kondisinya terlihat positif,” kata Alberts, di Stadion GBLA dilansir dari kompas.com, Kamis (10/9).
“Tetapi cedera itu bisa dengan mudah kembali terasa. Jadi kami akan menguji kondisinya besok dan kami akan mendapat jawaban dari tim medis (layak atau tidaknya Teja bermain),” sambung dia.
Adapun mengenai kondisi Kim, Alberts belum bisa memastikannya. Pelatih berkebangsaan Belanda menuturkan, Kim harus menjalani pemeriksaan MRI untuk memastikan penyebab cedera punggung yang dialaminya. “Hari ini Kim di rumah sakit untuk melakukan MRI atas masalah di punggungnya. Kami berharap, kondisinya baik-baik saja,” ungkap Alberts.
Terkait hasil pemeriksaan MRI yang sudah dijalani Kim, dokter tim Persib Rafi Ghani mengatakan, hasilnya baru akan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.
Menurut Rafi, Kim mengalami masalah dipunggungnya setelah berduel dengan Persib lainnya saat latihan. Melihat kondisi Kim saat ini, Rafi pun tidak menyarankan pemain berdarah Jerman itu ambil bagian dalam uji tanding dengan Bhayangkara FC.
“Tiga minggu lalu pada saat latihan, Kim kena sikut sama pemain kami juga, nah pas tahu ada rasa nyeri diobatin dan dia aktivitas seperti biasa,” kata Rafi.
“Tetapi rasa nyerinya tidak hilang setelah tiga minggu. Makanya, khawatir ada apa-apa kami lakukan pemeriksaan MRI,” sambung dia.