JAKARTA – PBSI memutuskan untuk memundurkan jadwal pelaksanaan lanjutan simulasi Piala Uber 2020. Perhelatan diundur karena para atlet masih menunggu hasil swab test yang dilakukan, Senin (7/9/2020).
Simulasi Piala Uber 2020, rencananya dimainkan pada 8-10 September, mundur menjadi 9-11 September. Setelah sebelumnya PBSI telah melakukan empat kali rapid test, para atlet menjalani swab test pada Jumat (4/9) lalu. ”Kami masih harus menuggu hasil swab test karena pemeriksaannya ada yang baru bisa dilaksanakan pada hari ini. (Senin (7/8-red),” kata Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto.
”Jadi untuk memastikan bahwa yang bertanding dalam kondisi bebas Covid-19, maka kami butuh waktu satu hari lagi dan harus menunda simulasi Piala Uber,” jelasnya.
Budiharto menuturkan, hasil swab test baru akan keluar satu hari setelahnya. Mereka yang baru menjalani tes pagi ini masih harus menunggu hasil tes. ”Swab test hari ini melibatkan mereka yang akan tanding di simulasi Piala Uber, jadi kami harus memastikan kondisi mereka terlebih dahulu,” tegasnya.
Budi menjelaskan, untuk memastikan para atlet bulu tangkis terhindar dari Covid-19, PBSI menggelar tes swab, sejak Jumat (4/9) lalu. Sebelumnya, PBSI sudah pernah mengadakan rapid test berkala di lingkungan Pelatnas Cipayung sebanyak empat kali dari bulan Maret hingga Juli.
Menurut Budi, tes swab tersebut diadakan untuk memastikan atlet-atlet pelatnas terbebas Covid-19. Tes ini dirasa perlu karena hasilnya lebih akurat. ”Swab test itu tidak murah, tapi diakui memang lebih akurat dari rapid test, kami akan berusaha secara periodikal untuk melakukan swab test untuk memastikan atlet dalam kondisi terbaik,” akunya.
Sementara pebulu tangkis putra Jonathan Christie yang ikut serta mengaku tidak nyaman ketika menjalani tes swab untuk kali pertama. ”Rasanya nggak nyaman waktu di-swab hidung kiri dan kanan. Kayaknya langsung ada yang naik ke kepala. Swab di tenggorokan juga nggak nyaman, tapi yang di hidung yang lebih terasa,” kata Jojo.
Meski tidak nyaman, Jojo menambahkan bahwa adanya tes swab tersebut sangat bagus dan untuk mengetahui kondisi atlet, terlepas apapun hasilnya. ”Semoga semua negatif, kalaupun misalnya ada yang positif kan bisa segera diambil tindakan medis, supaya bisa menahan penyebarannya. Saya berharap swab test bisa diadakan rutin,” akunya. (dbs/rus)