BANDUNG – Dalam upaya menggerakan kembali roda perekonomian masyarakat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Maka relaksasi dilakukan di sejumlah sektor ekonomi, termasuk bidang kuliner.
Di mana pada masa AKB tersebut, baik restoran maupun kafe dapat kembali beroperasi, namun harus dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Seperti pengecekan suhu, penyediaan tempat cuci tangan dan lain sebagainya.
Upaya relaksasi tersebut, disambut baik oleh para pengusaha atau pelaku kuliner di Kota Bandung, salah satunya area kuliner Warung Mantan yang berada di Kawasan
Salah seorang penjual roti bakar di Warung Mantan, Ariyanti (27) mengaku sempat tidak berjualan karena terkendala kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
“Saya dan teman-teman (penjual aneka kuliner) tidak berjualan karena mengikuti aturan pemerintah ditengah pandemi ini. Alhamdulillah sekarang sudah bisa kembali berjualan, walau ada keterbatasan tapi ada pemasukan bagi kami,” ungkapnya di Warung Mantan, Jalan Arcamanik Endah, Kota Bandung, Rabu (2/9).
Menurutnya, walau sudah bisa kembali beroperasi, namun penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan dengan disiplin. Selain pengecekan suhu bagi pengunjung, juga disediakan wastafel dan hand sanitizer.
Dikatakannya dalam kembali menarik perhatian masyarakat, maka disediakan berbagai kuliner yang mudah diterima dan harga terjangkau. Seperti ada penjual roti bakar, makanan khas korea, ayam geprek dan berbagai kuliner masyarakat lainnya.
“Kita berupaya terus membuat menu-menu yang dapat menarik kembali keinginan masyarakat untuk berkuliner. Ini juga membantu pemerintah agar roda perekonomian kembali berjalan,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang penjual kuliner lainnya, Ipan (30) menerangkan berharap perekonomian di Kota Bandung bisa kembali pulih dan normal kembali. Sehingga para pelaku UMKM bisa kembali hidup meski ditengah pandemi.
Pihaknya juga berharap adanya perhatian pemerintah agar para UMKM dapat kembali berjalan dan beraktivitas. Seperti bantuan permodalan, promosi dan lain sebagainya.
“Karena kemarin kita harus tutup, maka otomatis tidak ada pemasukan sama sekali. Tapi dengan kembali beroperasi, mudah-mudahan ekonomi bisa cepat kembali pulih,” tambahnya. (tur/ziz)