CIKEMBAR – Sebuah jembatan gantung di Kampung Bojongkerta RT 02/02, Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk. Berusia hampir 30 tahun, konstruksi jembatan tersebut akhirnya ambruk, Senin (24/8).
Berdasarkan informasi, saat jembatan ambruk, terdapat sejumlah warga yang tengah melintas, Senin (24/8) sekitar pukul 24.00 WIB. Akibatnya, mereka pun terjatuh ke aliran Sungai Cicatih. Namun semuanya selamat. Mereka hanya mengalami luka ringan. Tidak ada yang mengalami luka berat ataupun korban jiwa.
“Mereka (warga) yang melintas jembatan gantung itu baru selesai menonton hiburan di acara hajatan. Semuanya warga Cikembar,” terang Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani, dalam keterangannya kepada wartawan, kemarin (26/8).
Jembatan tersebut merupakan penghubung Kampung Bojongkerta dengan Kampung Cibeureum, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar. Diduga, penyebab terputusnya jembatan akibat kawat sling yang sudah rapuh lantaran kondisi konstruksi bangunan yang sudah berusia hampir 30 tahun.
“Terputusnya jembatan diketahui pada Senin (24/8) pagi saat salah seorang warga mau menyeberang. Kemudian warga yang merupakan Ketua RW Kampung Bojongkerta itu melapor ke kepala desa. Informasi itu selanjutnya diteruskan ke Koramil dan Polsek setempat serta kecamatan,” jelas Anita.
Anita mengaku telah melakukan asesmen di lapangan dengan melibatkan aparatur desa serta anggota Koramil dan Polsek Warungkiara. Hasil pengecekan, jembatan memiliki panjang sekitar 70 meter dan lebar sekitar 1,2 meter.
“Dugaan sementara penyebab terputusnya jembatan gantung akibat tali sling terkikis karena sudah berkarat,” ucapnya. Sedangkan kerugian materil, kata Anita, ditaksir sekitar Rp150 juta. BPBD akan melaporkan kejadian itu ke perangkat daerah teknis di Pemkab Sukabumi untuk tindak lanjut berikutnya. “Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” tandas Anita.(ist)