CIANJUR – Belasan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Cianjur mendatangi Kantor Pemkab Cianjur, kemarin(25/8).
Kedatangan massa tersebut ke pendopo bermaksud ingin menemui Plt Bupati Cianjur H Herman Suherman. Mereka meminta bubarkan mafia bantuan pangan non tunai (BPNT) yang kini berubah nama menjadi Bantuan Sembako.
Korlap Gabungan Gerakan Masyarakat Cianjur Tirta Jaya Pragusta, mengatakan, kedatangannya ke Kantor Pemkab Cianjur ingin bertemu dengan Plt Bupati H Herman Suherman.
“Kami ingin bertemu dengan Plt Bupati Herman Suherman, dan meminta untuk membubarkan para mafia BPNT atau bantuan sembako,” kata pria yang akrap disapa Akew.
Akew menilai tak sedikit tim pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) pada program Bantuan sembako yang bermain dan mencari keuntungan dengan cara menjadi agen e-Warong.
“Banyak juga TKSK yang bermain, salah satunya dengan cara menjadi agen e-Warong. Tak hanya itu saja, tim koordinasi di tingkat Kecamatan hingga Kabupaten pun saya pastikan banyak yang bermain pada program bantuan sembako ini,” katanya.
Akew juga meminta mereka (supplier) segera dibubarkan dan digantikan dengan pengusaha lokal salah satunya dengan memberdayakan BumDes.
“Lebih baik supplier ini di bubarkan saja, ganti dengan pengusaha lokal yang memberdayakan di masing-masing desa atau BumDes, asalkan sesuai dengan Pedoman umum (Pedum),” ujarnya.
Selain itu lanjut Akew, pihaknya mendapati informasi keberadaan forum agen e-Warong dinilai sangat politis.
“Saya juga mendengar sebagian keuntungan dari BPNT atau bantuan sembako ini akan digunakan untuk pengadaan kaos bagi salah satu paslon bupati dan wakil bupati,” paparnya.
Maka dengan ini pihaknya menuntut untuk menyetop monopoli e-Warong yang terindikasi digunakan sebagai alat politik, bubarkan forum e-Warong yang disinyalir digunakan untuk kekuatan politik, ganti supplier Cianjur dengan pengusaha lokal.(yis/sri)