CIMAHI – Masyarakat diminta waspada terhadap gejala Happy Hypoxia yang dialami pasien terkonfirmasi Corona Virus Disease (Covid-19). Sebab, gejala tersebut bisa berakibat fatal bagi pasien meski tidak merasakan gejala pada umumnya seperti batuk dan pilek.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Lisryarini menjelaskan, Happy Hypoxia merupakan kondisi kadar oksigen rendah yang bisa menyebabkan ketidaksadaran hingga kematian terhadap pasien yang menderita virus korona.
”Jadi ini yang terkonfirmasi positif, tidak merasakan sakit tapi lama-lama sesak. Tidak ada batuk, pilek. Ini yang harus diwaspadai,” imbuh Rini, sapaan Chanifah Listyarini, Kamis (20/8).
Menurutnya, Gejala Happy Hypoxia terhadap pasien Covid-19 baru-baru ini terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pasien positif meninggal meski tanpa merasakan gejala pada umumnya.
Untuk mengantisipasinya, imbuh Rini, yang paling penting adalah terhindar dari virus tersebut dengan cara tetap menerapkan protokol kesehatan. Seperti mengenakan masker dan rajin mencuci tangah.
Kemudian, menghindari kerumunan dan bersentuhan. Apalagi saat ini banyak sekali pasien Covid-19 ditemukan tanpa gejala.
”Itu kan berbahaya. Silahkan beraktivitas, tapi harus menggunakan protokol kesehatan,” ujar Rini.
Dalam beberapa pekan ini, kasus virus korona di Kota Cimahi sendiri cenderung mengalami peningkatan. Hingga saat ini tercatat masih ada 43 orang yang masih terpapar Covid-19. Sementara yang meninggal empat orang dan sudah sembuh 123 orang.
Penambahan kasus tersebut didapat berdasarkan hasil swab yang terus dilakukan. Selain itu, ada juga kasus impor dari DPRD Jawa Barat empat orang dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ada empat orang.
Dikatakannya, pihaknya akan terus melakukan tracing atau pelacakan. Kemudian, tes juga akan terus ditambah untuk mendeteksi paparan virus korona. Sebab, tes merupakan cara utama untuk mengetahui virus tersebut.
”Salah satu parameter kita test terus sambil menunggu vaksin,” tandasnya.
Terkait kasus Covid-19 dari DPRD dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jawa Barat. Hasilnya, salah satunya ternyata merupakan istri PNS yang bekerja di lingkungan Pemkot Cimahi.