CIMAHI – Revitalisasi Pasar Cimindi, Kota Cimahi terancam kembali tertunda. Setelah dipastikan tidak ada pembangunan tahun ini, kemungkinan tahun depan pun tidak akan terlaksana sebab bukan menjadi prioritas untuk diperbaiki tahun depan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi, Huzein Rachmadi mengatakan, sebetulnya revitalisasi Pasar Cimindi menjadi salah satu program prioritas namun tidak untuk tahun depan. Sebab pihaknya masih menjadikan Underpass Sriwijaya dan Stadion Sangkuriang untuk dibangun.
”Masih prioritas tapi gak tahun depan. Bukan berarti gak prioritas, tapi mana sih yang lebih dulu,” ujar Huzein, Selasa (18/8).
Dikatakannya, meski bukan prioritas untuk direvitalisasi tahun depan, rencananya pihaknya tetap mengusulkan bantuan anggaran kepada Pemprov Jabar.
”Diusulkan tapi belum menjadi keputusan karena konsentrasi kita masih di underpass dan lapangan Sangkuriang,” katanya.
Menurut Huzein, kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi tidak akan cukup untuk memenuhi pembiayaan revitalisasi Pasar Cimindi, sehingga pihaknya tetap mengandalkan bantuan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Adet Chandra Purnama menambahkan, pihaknya sudah memperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan untuk merevitalisasi total Pasar Cimindi.
”Kemarin terakhir diangka Rp 37-45 miliar sampai beres,” sebutnya.
Dia menjelaskan, besarnya biaya perkiraan untuk merevitalisasi Pasar Cimindi dikarenakan rencananya seluruh pasar yang ada saat ini akan dibuat ulang menggunakan konsep baru. Termasuk menambah lantai pasar.
Seperti diketahui, dua tahun lalu, tepatnya akhir tahun 2017 Pasar Cimindi sempat direvitalisasi menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun pembanguannnya tidak secara menyeluruh, dan malah terhenti di tahun 2018.
”Konsepnya baru lagi, kalau konsep lama tinggal tapi kontruksi yang sudah ada akan tetap dimanfaatkan. Pak wali kelihatannya ingin lebih maksimal lagi. Paling naik lagi (pasar bertingkat),” jelas Adet.
Sebenarnya, lanjut Adet, pihaknya terus berupaya agar Pasar Cimindi segera direvitalisasi. Namun semua biayanya tergantung hasil kesepakatan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), yang disesuaikan sengan skala prioritas.
”Sebenarnya kita upaya terus dari anggaran pusat, provinsi. Tapi dengan kondisi pandemi segala kegiatan harus berdasarkan skala prioritas. Mudah-mudahan sih seceptanya” tukas Adet.(mg3/ziz)