Dia menuturkan, saat awal pandemi Covid 19, okupasi sensi hotel hanya mencapai angka 0 sampai 5 persen. Sedangkan saat ini, okupansi hotel yang berdiri dilingkungan objek wisata hanya mencapai 50 persen. Sedangkan, okupansi restoran bermacam-macam, ada restoran yang okupansinya 35 persen sampai 75 persen. Misalnya, restoran yang berada diwilayah lintasan, seperti Nagreg, yang okupansinya sudah bagus.
”Okupansi hotel masih menurun dikarenakan coorporate belum berkegiatan di hotel. Sedangkan, okupansi restoran di objek wisata masih menurun dikarenakan belum diperbolehkannya wisata grup,” pungkasnya. (yul/ziz)