JAKARTA – Tim di PP PBSI masih mencari formula tim terbaik untuk dibawa ke Piala Thomas dan Uber Cup 2020.
Kepala Bidang Bimbingan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI Susy Susanti mengatakan, setiap atlet masih punya kesempatan asal memenuhi kriteria. Sebab, kata Susy, Piala Thomas dan Uber Cup bukan hanya perorangan, tapi tim.
Saat ini saja, lanjutnya, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) belum membuka pendaftaran pemain. Dalam penyusunan skuad, kata Susy, peringkat pemain memang menjadi faktor penentu. Tetapi bukan yang utama. ”Ada capaian prestasi, bagaimana perkembangan performa mereka, dan tentu saja mentalnya. Itu yang paling penting,” kata Susy.
”Semua bisa masuk, tapi ini kan kejuaraan bukan individu, melainkan tim. Fokus sekarang latihan dulu saja,” jelasnya.
Saat disinggung apakah Putri Kusuma Wardani layak masuk tim Uber Cup Indonesia, Susy menjawab diplomatis. Dia mengungkapkan bahwa Putri KW, julukannya, memiliki peluang menembus tim. ”Nanti deh nunggu rilis kami (PBSI) aja. Kalau dikasih tahu sekarang, takutnya negara-negara lain tahu kekuatan kita,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, pelatih tunggal putri pratama PBSI Minarti Timur mengatakan bahwa pihaknya juga berharap agar Putri KW bisa menembus tim Uber Cup Indonesia.
Ranking Putri KW memang masih ada di peringkat 261 dunia. Dia ada di posisi ke-12 dalam daftar pemain Indonesia di peringkat BWF. Namun, penampilan Putri KW pada ajang Mola TV PBSI Home Tournament sangat luar biasa.
Dia mampu menembus final. Dalam perjalanannya, Putri KW sempat mengalahkan Gregoria Mariska Tunjung (pemain nomor 1 Indonesia) di penyisihan grup. Juga menyingkirkan Fitriani (pemain nomor 2 Indonesia) di perempat final.
”Kalau dilihat dari hasil home tournament kemarin, Putri KW nomor dua di bawah Gregoria. Kan masih banyak yang senior, berharap sih bisa masuk. Ya semua keputusan nanti ada di PBSI,” pungkasnya. (dbs/rus)