JAKARTA– Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Viktor S. Sirait, mengatakan saat ini kepala negara harus menghadapi dua persoalan sekaligus. Yakni soal kesehatan saat pendemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
“Dua persoalan berat itu, untungnya secara perlahan bisa diatasi setahap demi setahap,” kata Viktor dilansir dari JawaPos.com, Selasa (11/8).
Menurutnya, Jokowi sudah mengambil langkah yang tepat. Seandainya presiden memilih lockdown total beberapa bulan lalu, kemungkinan dan hampir pasti ekonomi bangsa akan lebih buruk.
“Pertumbuhan minus 5,32 persen kami kira tidak buruk jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang memilih lockdown ataupun negara-negara tetangga di Asia tenggara,” ujarnya.
Viktor juga mengapresiasi kerja pemerintah dalam bidang kesehatan yang selamaini sudah on the track. Ia memberi contoh persentase tingkat kesembuhan semakin tinggi dan mortalitas menurun.
“Menurut data dari Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19, tingkat kesembuhan sekarang 64 persen, mortaliti 5 persen, turun dari 8 persen sejak pandemi ini datang,” ucapnya.
Viktor meyakini dalam beberapa bulan ke depan Presiden Jokowi akan mengambil langkah-langkah yang sama baiknya untuk penanganan pandemi ini dan persoalan ekonomi.
Menurut Viktor, salah satu langkah Jokowi yang sangat baik adalah dibentuknya Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dipimpin Erick Thohir dan sudah bekerja dengan cepat.
“Uji fase 3 vaksin juga sedang dilaksanakan. Salah satu BUMN yaitu PT Bio Farma sudah bersiap memproduksi 250 juta vaksin pada awal Januari 2021. Ini tentu hal yang menggembirakan,” katanya.
Mengenai penanganan krisis ekonomi, Viktor percaya tim yang dipimpin Erick Thohir akan mampu menjalankan rencana Jokowi menyelamatkan bangsa ini dari krisis. Viktor kemudian mengacu pada hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
“Hasil survei SMRC menyebutkan, sekitar 79 persen masyarakat percaya Jokowi mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Hanya sekitar 21 persen yang menyatakan tidak percaya,” katanya.
Mengacu pada hasil survei tersebut, kata Viktor, sebagian besar masyarakat Indonesia masih percaya Presiden Jokowi mampu membawa bangsa ini keluar dari krisis.