BANDUNG-Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) telah menganggarkan Rp 3,8 triliun untuk 13 Kantor Cabang Dinas (KCD) di Jabar pada 2021 tahun depan.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan, anggaran tersebut bakal digunakan dengan cara desentralisasi untuk 13 KCD di Jabar. Hal itu kata dia, murni kebijakan pihaknya agar penggunaan anggaran itu lebih efektif serta dapan meningkatkan mutu pendidikan di Jabar.
“Kebijakan itu dipandang perlu karena, pertama keterjangkaun antara dinas dengan sekolah lebih dekat, kedua kebutuhan antar sekolah dengan anggaran itu lebih cepat penyesuain, ketiga rentang kendali cukup dekat,”kata Dedi, saat ditemui Jabar Ekspres di Bandung, Minggu (11/8).
Dedi membantah, bahwa persepsi masyarakat umum terhadap KCD selama ini tidak bertugas maksimal dan kurang terdengar, namun kebijakan murni atas pandangannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
“Tidak, saya tidak memandang seperti itu, ini kebijakan saya saja, kebijakan ini bahwa penggunaan anggaran akan lebih efektif dengan desentralisasi,” klaim Dedi.
Sebelumnya, Dedi menjelaskan bahwa di 2021 tahun depan, melalui kebijakan ini beberapa anggaran dinas pendidikan akan dapat dikelola oleh KCD secara langsung.
“Desentralisasi itu adalah hal yang penting bagi otonomi KCD dengan mendekatkan pelayanan dan pemerataan mutu pendidikan berdasarkan struktur,” jelasnya.
Selama ini menurut dia, rentang kendali antara dinas dengan sekolah sangat jauh. Namun kata Dedi, dengan pendekatan pelayanan ini pihaknya tidak lagi berpikir untuk membangun saran laboratorium bagi sekolah dan membangun ruang guru, tetapi pihak sekolah cukup berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas saja.
“Dan ini sudah saya sampaikan kepada Gubernur (Ridwan Kamil) bahwa pelayanan kepada masyarakat itu lebih efektif dengan desentralisasi,” ujarnya. (mg2/tur)