SOREANG – Koalisi antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat resmi pecah menuju Pilkada Kabupaten Bandung 2020. Hal itu diperkuat dengan Surat Pernyataan Pencabutan Koalisi dari DPC Demokrat Kabupaten Bandung.
Surat yang ditandatangani oleh Ketua DPC Demokrat Endang dan sekretarisnya Hikmat Budiman itu dibuat pada 20 Juli 2020 dan dilayangkan ke DPD PKS Kabupaten Bandung keesokan harinya.
Saat dikonfirmasi, Endang membenarkan soal keberadaan surat yang kini telah beredar dikhalayak umum tersebut. “Surat tersebut sudah disampaikan ke DPD PKS Kabupaten Bandung serta ditembuskan ke DPD Demokrat Jabar dan DPP Demokrat,” tegas Endang saat dihubungi, Selasa (28/7).
Endang menegaskan bahwa pihaknya belum menerima balasan atas surat tersebut dari DPD PKS Kabupaten Bandung. Namun surat itu dilansir Endang, menjadi dasar bagi pihaknya untuk merapat ke koalisi baru bersama PKB dan Nasdem yang mengusung pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan.
Meskipun demikian, kata Endang, koalisi tersebut masih dinamis dan pihaknya tidak menutup pintu jika ada partai lain yang ingin menjalin koalisi dengan Demokrat. Terlebih saat ini Demokrat sendiri tengah memasuki tahap akhir penjaringan bakal calon.
Endang mengakui penjaringan itu juga yang menjadi salah satu alasan pihaknya mencabut koalisi dengan PKS.
Soalnya sejak awal penjaringan tersebut bertujuan untuk mencari bakal cawabup untuk disandingkan dengan bakal cabup PKS, Gun Gun Gunawan.
“Kami koalisi dengan PKS Januari dan Maret melakukan penjaringan guna mencari bakal cawabup untuk Gun Gun sesuai nota kesepakatan koalisi. Namun ternyata bakal calon yang kami jaring tidak ada yang terpakai oleh Gun Gun dan PKS, bahkan komunikasi saja pun sulit,” tutur Endang.
Dengan dicabutnya koalisi dengan PKS, Endang menegaskan bahwa upaya untuk mencari pendamping Gun Gun sudah selesai. Namun hal itu tidak berarti Demokrat hanya akan jadi pendukung dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020.
Jika ada kader yang mendapatkan rekomendasi dari DPP, kata Endang, pihaknya pun akan tetap berkomunikasi dengan partai lain. Artinya koalisi baru dengan PKB dan Nasdem sendiri tidak akan menjadi halangan bagi kader Demokrat untuk maju.