BANDUNG – Adanya rotasi tujuh pejabat yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menadapat reaksi dari kalangan parlemen. Salah-satunya Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiani Heryawan.
Menurutnya, masalah rotasi dan mutasi bukan menjadi tolak ukur untuk bisa menurunkan angka penderita Covid-19 yang terus merangkak nai. Akan tetapi Rotasi dan mutasi harus memberikan dampak pada peningkatan kinerja aparatur dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pada masa Pandemi ini, rotasi yang dilakukan harus berbanding lurus dengan upaya pencegahan penularan, penurunan kasus, dan penanganan yang semakin baik.
’’Rotasi adalah proses yang wajar dilakukan dalam birokrasi sepanjang berbasis merit system. Rotasi menjadi tidak sehat jika berangkat dari factor like and dislike, alasan-alasan subjektif dan tidak profesional, atau sekadar keputusan populis yang tidak berdasar,’’ tutur Netty.
Untuk itu, sebagai wakil rakyat yang menjalankan fungsi pengawasan, dia meminta Menteri atau Presiden membuat sejumlah indikator capaian kinerja bagi para pejabat sebelum melakukan rotasi.
Indikator itu harus berbanding lurus dengan upaya keberhasilan penanganan. Misalnya, APD terdistribusi dengan merata ke seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di daerah, insentif untuk tenaga kesehatan dicairkan, sarana prasarana dan kapasitas sistem kesehatan terpenuhi.
’’Yang terpenting layanan Covid-19 dan non Covid-19 dilaksanakan sama baiknya, jadi, rotasi bukan pepesan kosong atau jadi PHP buat rakyat yang bingung dengan situasi pandemi ini,’’pungkas dia. (yan)