Koperasi juga akan memprioritaskan pembayaran untuk kreditur yang sakit, lansia atau yang sangat membutuhkan dana (very urgent condition). Selaku pendiri, Henry menegaskan memahami anggota yang mengalami kesulitan.
“Kami ada usul untuk membuat posko bagi anggota atau nasabah lansia, tengah sakit kritis dan yang hanya memiliki dana yang ada di kami saja. Itu di luar proposal perdamaian. Akan kami percepat. Ini niat baik kami untuk orang-orang yang membutuhkan,” tutur Henry.
Dalam rapat perdamaian di PN Jakarta Pusat, mayoritas angggota/ nasabah KSP Indosurya menginginkan uang mereka segera kembali.
Kebanyakan mereka mengaku kesulitan, di masa pandemi seperti saat ini. Para nasabah yang hadir meliputi orang sakit dan lansia, meminta kepastian kepada pihak Indosurya terkait pembayaran uang mereka.
Henry Surya dan pengurus yang hadir dalam rapat perdamaian tersebut, sebaliknya meminta maaf kepada para nasabah. Dia berharap proposal bisa menjadi harapan menenangkan para anggota KSP itu.
“Kami sudah menyiapkan proposal perdamaian. KSP ini sudah berjalan 8 tahun, dan merupakan salah satu koperasi terbesar di indonesia. Tujuan awal didirikan membantu usaha mikro dan UMKM. Sangat sayang jika koperasi Indosurya tidak bisa berjalan lagi,” tandasnya.
Sebelumnya, sejumlah pihak pun mendorong penyelesaian kasus KPS Indosurya dilakukan lewat jalan perdamaian.
Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menekankan, perdamaian adalah hal mulia dilakukan untuk kepentingan bersama koperasi dan anggotanya.
“Kita semua harus damai. Tapi damai yang masuk akal, ada jaminan, berikan harapan ke anggota,” kata Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)
Raliansen Saragih, menanggapi niat pengurus KSP Indosurya yang mengajukan proposal perdamaian dengan amggotanya.
Dia berharap proposal KSP Indosurya bisa menyelesaikan masalah yang ada saat ini. Ia melanjutkan, merujuk pada konstitusi, peran dan kontribusi koperasi, harus memperoleh dukungan dan perlindungan seluas luasnya. (Bbs/yan)