NGAMPRAH – Wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) naik status menjadi zona kuning. Sebelumnya, wilayah KBB dinyatakan masuk ke dalam zona biru dalam peta persebaran Covid-19.
Meski kembali masuk zona kuning namun objek wisata di KBB tetap bakal menerima wisatawan asal luar Jawa Barat pada pekan kedua bulan Juli nanti. Selain itu, kapasitas maksimal pengunjung juga meningkat dari 30 persen menjadi 50 persen.
[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]
“Iya kita kembali masuk ke zona kuning, padahal sebelumnya sudah bertahan di zona biru dan harapannya bisa masuk ke zona hijau,” ungkap Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, Jumat (3/7).
Aa Umbara menduga ditetapkannya wilayah Bandung Barat menjadi zona kuning karena adanya kasus baru di wilayah tersebut. Namun demikian Umbara memastikan kasus baru ini bukanlah sebuah klaster.
“Memang kita masuk zona kuning, tapi kita pastikan tidak ada klaster baru. Bahkan yang sembuh malah bertambah. Kita juga belum tahu penyebab pastinya menjadi zona kuning,” katanya.
Dengan status wilayahnya yang naik menjadi zona kuning, Umbara menyebutkan, status zona kuning untuk Bandung Barat itu sebagai bentuk pengingat agar pengelola dan pengunjung meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan.
“Pengunjung harus hati-hati untuk menjaga kondisi. Objek wisata memperketat pengawasan pengunjung juga protokol kesehatannya. Hari Minggu kita pantau persiapan pengelola untuk pembukaan wisatawan luar Jabar,” sebutnya.
Meski dinyatakan masuk ke dalam daftar wilayah berstatus zona kuning, Aa Umbara memastikan Pemkab Bandung Barat tetap akan mengizinkan wisatawan luar Jawa Barat boleh masuk ke wilayahnya di pekan kedua bulan Juli.
“Minggu depan wisata dibuka buat luar Jabar. Tapi kita lihat dulu kondisinya. Kita sudah dapat izin gubenur untuk pembukaannya,” ujarnya.
Umbara menegaskan, hingga saat ini pengelola wisata dinilai sudah siap menerima wisatawan dari luar Jawa Barat. Kesiapan itu dibuktikan dengan hasil tes rapid yang menyatakan negatif dari seluruh petugas objek wisata di kawasan Bandung Barat.
“Yang jelas kita cek dulu. Kepada pengunjung dan pengelola wisata harus lebih waspada saja. Semua objek wisata juga sudah rapid tes dan hasilnya negatif. Pasar-pasar juga negatif,” pungkasnya. (mg6/tur)