JAKARTA-Jawa Barat menuntaskan ambisinya menjadi paling superior dalam pelayanan serentak 1 juta akseptor keluarga berencana (KB) dalam rangka peringatan ke-27 Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni 2020.
Hasil akhir pelayanan di Jawa Barat mencapai 466.304 akseptor untuk semua alat dan obat kontrasepsi (Alokon).
Angka fantastis tersebut sekaligus mengukuhkan Jawa Barat sebagai juara dalam pelayanan KB yang secara nasional diganjar rekor terbanyak oleh Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI) tersebut.
Dalam pelayanan yang dilaporkan serentak dalam satu hari tersebut, Jawa Barat melayani seluruh alokon, baik metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti IUD, implan, vasektomi, dan tubektomi maupun non-MKJP seperti KB suntik, pil, dan kondom.
Secara keseluruhan, 93 persen pelayanan berupa non-MKJP atau jangka pendek, dengan hampir 50 persen di antaranya menggunakan pil.
Dari berita acara pelayanan KB serentak dalam rangka Harganas XXVII/2020 yang diteken Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Kusmana, total akseptor KB yang dilayani di Jawa Barat berjumlah 466.304 orang.
Rinciannya: 229.640 pil, 35.144 kondom, 167.999 suntik, 11.555 intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), 21.454 implan alias susuk KB, 31 metode operasi pria (MOP) alias vasektomi, dan 481 metode operasi wanita (MOW) alias tubektomi.
Raihan angka 466.304 bukan saja melampaui target capaian nasional, melainkan target Jabar sendiri yang sudah sejak awal mematok angka di atas nasional. Merujuk pada Panduan Peringatan ke-27 Harganas yang diterbitkan BKKBN Pusat, Jawa Barat dipatok melayani 418.224 akseptor.
Adapun BKKBN Jabar menargetkan mampu melayani 454.226 akseptor. Dengan demikian, capaian Jabar mencapai 111,5 persen dari target nasional dan 102,6 persen dari target Jabar.
Superioritas Jabar makin tampak saat disandingkan dengan capaian provinsi lain di Indonesia. Sebagaimana ditampilkan dalam Dashboard Quick Count Pelayanan KB Sejuta Akseptor saat data capaian berada pada angka 1.355.294 akseptor, Jabar menjadi satu-satunya provinsi dengan pelayanan di atas 400 ribu akseptor.
Bahkan, Jawa Tengah yang bertengger di urutan kedua hanya mampu melayani 173 ribu akseptor.
Berdasarkan data akhir sebagaimana disampaikan Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Rudy Budiman, total pelayanan mencapai 1.438.070 akseptor.