Lebih lanjut, Dedi mengatakan jika pola ini berhasil maka akan dilanjutkan pada minggu berikutnya yakni di hari Senin 22 Juni 2020 di KRL khusus bagi warga Bogor dan Depok yang berangka ke Jakarta, dan dilanjutkan pada Jumat, 26 Juni 2020 yang datang jam kedatangan 18.40 WIB dari Jakarta, targetnya akan mencapai 500 pelacakan.
Sementara itu, dalam minggu ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) terhadap 5.312 desa tersebar di Jawa Barat. Angka ini mencapai 89 persen, hampir memenuhi target. Disamping itu juga, Pemerintah Jawa Barat juga mengklaim kegiatan Padat Karya Tunai telah berlangsung.
Dedi menambahkan, lewat kegiatan Padat Karya Tunai tersebut, pemerintah telah menyerap ribuan tenaga kerja. Kegiatan ini merupakan program yang mengutamakan sumber daya lokal,tenaga kerja lokal,dan teknologi lokal desa.
“Per Juni sekarang juga sudah mulai kegiatan Padat Karya Tunai yang terus berjalan. Informasi dari seluruh desa di Jabar telah menyerap 30.135 tenaga kerja,” katanya.
Dedi menyampaikan, jumlah rata – rata pekerja yang terlibat dalam kegiatan ini didominasi oleh laki – laki berjumlah 30.117, ada pun sisanya terdiri dari perempuan.
“Dari jumlah 30 ribuan itu, komponen perempuannya terdiri dari rumah tangga kategori tidak mampu sebanyak 16.083 yang kemudian terbagi lagi ke dalam pengangguran, setengah pengangguran dan terakhir gizi buruk,” ungkapnya.
Dengan penyampaian data di atas, disampaikan Dedi, pekerja yang telah dipekerjakan oleh pemerintah di setingkat desa yang tersebar di Jawa Barat.
Dia juga berharap dengan kegiatan ini Padat Karya Tunai, warga yang terdampak Covid-19 tidak lagi tergantung pada Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dikucurkan oleh Kemensos di Jawa Barat baik itu untuk DTKS dan Non – DTKS.
Ia juga menyebutkan pencapain ini, awal yang baik bagi pemerintah untuk menyeimbangi kondusivitas ekonomi di tengah-tengah masyarakat yang mengalami kemerosotan selama tiga bulan terakhir. (mg2/drx)
[/ihc-hide-content]