2 Kecelakaan Pesawat TNI Terjadi dalam Dua Pekan Menjadi Sorotan, DPR Dorong Audit Alutsista TNI

“Inspeksi ulang kesiapan alutsista senjata yang diawaki seperti pesawat, heli, kapal selam dan lain-lain yang sudah berumur lebih 5-10 tahun. Armada Hawk ini sudah hampir berumur 25 tahun, termasuk alutsista yang akan diremajakan,” katanya.

Selain itu, insiden ini juga harus diinvestigasi secara mendalam, agar mengetahui secara jelas penyebab peristiwa tersebut.

“Dalam investigasi harus dapat diidentifikasi apakah ada faktor human error, atau ada tahapan perawatan yang dilewati, kombinasi keduanya atau murni kecelakaan,” ucap politisi golkar ini.

Selain melakukan investigasi, ditambahkan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz seluruh korban yang terdampak dalam insiden tersebut diberi bantuan.

“Karena pesawat jatuh di wilayah permukiman, perlu kepada masyarakat yang menjadi korban disiapkan ganti rugi oleh TNI,” imbuhnya.

Dia juga mengingatkan agar seluruh korban yang terdampak dalam insiden tersebut diberi bantuan.

“Saya juga akan minta seluruh korban dalam kecelakaan ini disantuni dan dirawat atas tanggungan biaya negara. Baik itu pilotnya ataupun masyarakat yang terkena,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menegaskan pesawat Hawk 0209 TT yang jatuh di pemukiman warga di Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau dalam kondisi laik terbang.

“Pesawat laik terbang karena telah melalui proses pengecekan. Beberapa hari sebelumnya juga melaksanakan misi penerbangan dan berlangsung normal,” katanya dalam keterangan pers di Lanud Roesmin Nurjadin. (fin/drx)

ASET NEGARA: Sejumlah alutsista milik TNI beberapa bulan terakhir kerap terjadi kecelakaan.

 

Tinggalkan Balasan