“Selama ini warganet salah paham dan menuding rumah sakit sengaja membuat konspirasi agar pasien ditetapkan sebagai positif korona untuk mendapatkan anggaran Covid-19, padahal ini terjadi karena lambatnya proses diagnostik,” kata Netty.
Oleh karena itu, Netty meminta agar hal ini segera menjadi fokus perhatian pemerintah dengan meningkatkan kemampuan laboratorium dalam melakukan proses diagnostik cepat dan akurat. Jangan sampai PDP meninggal, sementara hasil tesnya belum keluar.
’’Nah untuk kehati-hatian, dia dikubur melalui prosedur Covid-19,” ujar Netty.
Sebagai penutup, Netty meminta pemerintah tegas membela dan berpihak pada tenaga kesehatan. Sebab selama ini merekalah yang berjuang melawan Covid-19, bahkan pada saat dukungan alat dan bahan dari pemerintah sangat tidak memadai.
’’Kita masih ingat bagaimana para nakes harus menghadapi pasien dengan menggunakan jas hujan dan helm, masker non medis, atau mencari bantuan kesana kemari guna menyelamatkan pasien. Bahkan tidak sedikit nakes yang akhirnya gugur karena terpapar Covid-19. Jangan lukai hati mereka dengan membiarkan fitnah dan ujaran kebencian menyerang nakes,” tutup Netty. (tim/yan)